Jabar Hari Ini: Cerita Damai Kami Sepanjang Hari-Gugatan Burung Mati Berakhir Islah

Jabar Hari Ini: Cerita Damai Kami Sepanjang Hari-Gugatan Burung Mati Berakhir Islah

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 04 Feb 2021 19:37 WIB
Gadis Bandung Bernama Damai Kami Sepanjang Hari
Foto: Gadis ini bernama Damai Kami Sepanjang Hari (Muhammad Iqbal/detikcom).
Bandung -

Sejumlah berita di Jabar menyita perhatian publik. Mulai dari gadis Bandung bernama Damai Kami Sepanjang Hari hingga gugatan Rp 60 juta gegara burung di Tasik berujung islah.

Berikut rangkuman beritanya di Jabar Hari Ini:

Gugatan Rp 60 Juta Gegara Burung Mati di Tasik Berakhir Damai

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus gugatan gegara burung mati di Kota Tasikmalaya berakhir damai, Kamis (04/02/21). Kedua belah pihak yang terlibat menjalani mediasi sebelum proses Persidangan di Pengadilan Negeri Tasikmalaya.

Bertempat di Kantor Peradi Tasikmalaya, Septhiana Virginandi dan Yamin dihadirkan. Keduanya didampingi kuasa hukum serta saksi yang masih tetangga satu perumahan di Perumahan Nangela Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

ADVERTISEMENT

Hasil mediasi menyepakati perdamaian atau islah antara pihak penggugat dan tergugat.

"Kami mediasi hari ini bersyukur alhamdulillah disepakati jalan damai. Kedua pihak saling memaafkan dan beritikad damai. Kami akan sampaikan ke Pengadilan agar dibuat Akta perdamaian yang berkekuatan hukum," kata Eki S Baehaqi, Mediator sekaligus Wakil Ketua Peradi Tasikmalaya.

Yamin selaku tergugat sepakat tidak melakukan pembakaran sampah di dekat kediaman Septhiana Verginandi selaku penggugat. Sementara Septhiana sepakat tidak akan mengajukan gugatan dalam kasus serupa termasuk soal uang Rp. 60 juta rupiah.

"Poin utamanya komitmen pembakaran sampah. Penggugat minta tergugat agar bakar sampah gak dekat kediamannya. pihak tergugat menyanggupi dan akan komunikasi dengan penggugat jika mau bakar sampah. Selanjutnya penggugat tidak akan mengajukan gugatan lagi termasuk soal ganti rugi," kata Eki.

Septhiana mengaku jalan damai ditempuh karena sudah terbangun komunikasi. Apalagi, keduanya bertetangga. Ia, hanya ingin kesehatan keluarganya terjamin tanpa menghirup asap pembakaran sampah.

"Kami sebagai manusia biasa punya kekhilafan. Kami sudah saling maafkan. Pak yamin saling mengutarakan juga dan kami sepakat damai. Alhamdulillah. Soal gugatan saya tidak akan memggugat lagi setelah komunikasi ini."Kata Septhiana Virginandi.

Rasa Syukur disampaikan Yamin selaku tergugat. Ia menyepakati soal pembakaran sampah agar tidak mengganggu tetangganya.

"Alhamdulillah saya lega ada kesepakatan damai bersyukur. Saya sepakat soal bakar sampah gak dekat rumah pak Nandi (panggilan Septhian)."Kata Yamin di Lokasi yang sama.

Keduanya langsung menandatangani nota kesepakatan damai yang diikuti saksi.

Meski terjadi kesepakatan damai, Persidangan di Pengadilan Negeri Tasikmalaya tetap dilangsungkan. Kedua belah pihak dihadirkan dalam ruang persidangan.

Meski mengetahui proses mediasi yang berujung islah, Namun Pengadilan Negeri Tasikmalaya belum memutuskan kasus gugatan perdata ini. Alasanya, majlis hakim yang memimpin sidang tidak lengkap karena berhalangan dinas akibat sakit.

"Yah tadi kita buka persidangan dan nyatakan bahwa hakim ketua majlisgak hadir karena berhalangan dinas, sesuai hukum acara harus ditunda. Ternyata ada perkembangan lakukan perdamaian dan minta supaya dibungkus dengan akta perdamaian hal ini dimungkinkan dalam acara. Namun karena majlis hakim tidak lengkap proses itu bisa ditunda."Kata Eka Rahman, Humas Pengadilan NegeriTasikmalaya diKantornya.

Gadis Cantik di Bandung Bernama Damai Kami Sepanjang Hari

Gadis asal Kabupaten Bandung ini mendadak jadi perbincangan warganet. Sebuah video yang ia unggah menggunakan akun @damaibgt di aplikasi TikTok itu membetot perhatian khalayak ramai karena namanya yang unik.

Damai Kami Sepanjang Hari. Ya, itu memang nama asli wanita muda kelahiran Sumedang ini. Namanya sama dengan lagu karya musisi legendaris Iwan Fals berjudul 'Damai Kami Sepanjang Hari'.

detikcom mendapat kesempatan untuk bertemu langsung dengan wanita pemilik nama unik itu. Ia biasa dipanggil dengan nama Damai.

Gadis kelahiran Januari 2001 itu tidak menyangka kalau video yang diunggahnya menjadi viral di media sosial.

"Enggak nyangka bakal viral, beneran," kata Damai saat ditemui di rumah kerabat orang tuanya, kawasan Regol, Kota Bandung, Kamis (4/2/2021).

Damai mengungkapkan banyak sekaliwarganet yang menanyakan nama aslinya. Bahkan, banyak juga yang tidak percaya. Ia pun mencobamenggunggah video yang menjelaskan nama aslinya dengan menunjukkan KTP aslinya.

Ibu dan Anak di Cianjur Meninggal Keracunan Oncom Olahan

Satu keluarga di Kelurahan Sayang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan makanan oncom olahan. Ibu dan seorang anaknya meninggal.

Informasi yang dihimpun, awalnya keluarga tersebut diberi oncom oleh tetangganya. Oncom olahan tersebut kemudian disimpan selama dua hari sebelum akhirnya diolah dan dikonsumsi.

"Oncom itu dikasih, sama istri saya tidak langsung dimasak. Baru dimasak itu hari Senin (1/2/2021). Oncomnya dibakar dibuat seperti tutug oncom," ujar Dedi Sunardi (55), salah satu korban keracunan, Kamis (4/2/2021).

Dari lima anggota keluarga, ada tiga orang yang memakan olahan oncom tersebut, yakni Dede, sang istri, Aidah (45), dan anak sulungnya, Fuji (20). "Anak saya yang dua lagi tidak makan, karena memang tidak suka. Apalagi hanya oncom dengan nasi," tutur Dedi.

Dedi mengungkapkan pada Selasa (2/2/2021) pagi, ia mulai mengalami keringat dingin disertai muntah-muntah. Ia juga mengaku merasa pusing.

"Awalnya saya dulu yang mulai merasakan gejala. Istri dan anak saya belum. Saya sempat dirawat oleh istri, sampai dipijit juga," kata Dedi.

Malam harinya, sang istri ternyata juga mengalami gejala serupa. Bahkan juga disertai diare parah. "Rabu (3/2/2021) pagi, sempat diinfus oleh bidan. Katanya kekurangan cairan. Sore harinya istri saya meninggal," ucap Dedi.

Sementara itu, Dedi mengatakan anak sulungnya baru menunjukkan gejala pada Rabu malam. Anaknya itu langsung dibawa ke rumah sakit. Tetapi, pada Kamis (4/2/2021) pagi sekitar pukul 08.09 WIB, anak sulungnya itu meninggal dunia.

"Iya tadi pagi meninggal dunia," kata Dedi.

Bima Arya Berlakukan Ganjil Genap untuk Tekan Kasus Corona

Kota Bogor ditetapkan sebagai zona merah atau wilayah dengan resiko tinggi penularan COVID-19 oleh Satgas COVID-19 pusat sejak awal pekan. Kasus positif COVID-19 di Kota Bogor juga terus meningkat dengan rata-rata tambahan kasus di atas angka 100 per Hari.

Untuk menekan laju penyebaran COVID-19, Pemkot Bogor mengeluarkan beragam kebijakan di antaranya adalah pemberlakuan ganjil genap bagi kendaraan di Kota Bogor.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, salah satu penyebab terjadinya lonjakan kasus positif di Kota Bogor karena mobilitas warga yang semakin tidak terkendali. Oleh karena itu, Pemkot Bogor bersama Kepolisian dan TNi sepakat untuk memberlakukan sistem ganjil genap di Kota Bogor.

Aturan ganjil genap ini berlaku selama 3 hari di akhir pekan, yakni Hari Jum'at, Sabtu dan Minggu selama 24 jam.

"Penyebab lonjakan kasus positif Covid, kedua adalah mobilitas warga yang semakin tidak terkendali, warga semakin abai, warga semakin cuek seolah-olah kondisi dan situasinya biasa. Kita melihat bahwa ancaman terbesar adalah ketika warga menganggap covid sebagai flu biasa. Ini bukan flu biasa," kata Bima Arya di Perumahan Duta Berlian, Kota Bogor, Kamis (4/2/2021).

"Untuk membatasi kerumunan, supaya warga benar-benar melihat bahwa kondisinya betul-betul tidak biasa, kemarin ada 168 kasus positif dalam sehari, kami Forkopimda sepakat, Pak Kapolres juga mengusulkan untuk kebijakan ganjil genap di kota bogor untuk hari Jum'at, Sabtu, Minggu selama 14 hari ke depan," kata Bima Arya menegaskan.

Bima menyebut, sosialisasi akan dilakukan mulai hari ini dan besok (Jum'at, 5/2/2021). Sehingga aturan ganjil genap akan diberlakukan mulai Sabtu (6/2/2021).

"Jadi di seluruh wilayah Kota Bogor akan diberlakukan ganjil genap. Jadi hanya mobil yang nomor belakang di plat nomornya ganjil maka diperbolehkan melintas di Kota Bogor pada tanggal ganjil, jika ujung nomornya genap maka di tanggal genap," kata Bima.

"Hari ini kita mulai sosialisasi, besok masih sosialisasi, dan hari Sabtu dan Minggu seluruh kendaraan harus mematuhi aturan ini. Jadi hari Sabtu itu tanggal genap, maka mobil yang nomor platnya ganjil maka tidak diperbolehkan masuk Kota Bogor dan akan diputarbalikan. Konsentrasi pengawasan yang luar biasa akan kira akan mengerahkan satpol pp polisi dan tni untuk memaksimalkan kebijakan ini," beber Bima menambahkan.

Kapolresta Bogor Kombes Susatyo Condro Purnomo mengaku akan mendukung kebijakan pemeberlakuan ganjil genap tersebut. Menurutnya, pihaknya akan memonitor dan akan menentukan lebih lanjut titik-titik check point.

"Kami dari Polresta Bogor Kota akan mendukung semua kebijakan dari Wali Kota Bogor dalam rangka menekan tingginya mobilitas penduduk setiap harinya. Khusus di waktu weekend, Jumat Sabtu Minggu kami juga akan mendukung terkait dengan penerapan ganjil genap untuk semua kendaraan pribadi baik roda 4 maupun roda 2," kata Susatyo.

"(Pemberlakuan ganjil genap) di semua ruas jalan, terlebih jalan protokol, kami dari Polres akan memonitor. Check point kami akan tentukan dimana saja nanti," tambahnya.

Susatyo menegaskan, semua angkutan umum baik offline maupun online termasuk yang dikecualikan dalam kebijakan ganjil genap ini.

"Kalau untuk angkutan umum, ambulan, pelayanan sosial, termasukVVIP masuk pengecualian,ojol juga sama masuk yang dikecualikan," tambahnya.

Demokrat Jabar Soal Iuran ke DPP dan Uang Rp 100 Juta untuk Kudeta

DPD Partai Demokrat Jawa Barat membantah pernyataan Ruhut Sitompul soal iuran dari daerah ke DPP yang membuat keberatan. Demokrat Jabar menegaskan tak pernah ada iuran dari daerah ke pusat.

"Sejujurnya, saya dan teman-teman di DPD PD Jabar dan apalagi teman-teman di DPC, ketika saya konfirmasi pun, tidak pernah tuh mendengar ada istilah iuran ke DPP," ujar Wakil Ketua Partai Demokrat Jabar Asep Wahyuwijaya saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (4/2/2021).

Asep lantas menjelaskan pada masing-masing level kepengurusan, semua Partai politik di Indonesia mendapatkan alokasi anggaran. DPP mendapat dari APBN sedangkan daerah dari APBD.

"Teman-teman itu mengistilahkannya, uang kesbang. Sekarang, bagaimana mungkin uang kesbang kita diserahkan sebagai iuran ke DPP," tuturnya.

Asep yang juga sebagai ketua Fraksi Partai Demokrat di DPRD Jabar belum pernah sekalipun diminta untuk mengumpulkan uang guna keperluan DPP.

"Para anggota fraksi hanya dipotong gajinya untuk keperluan operasional bulanan di DPD atau DPC dan kegiatan insidental lainnya," kata dia.

Pihaknya pun menyayangkan munculnya isu iuran usai isu kudeta yang merebak. Menurut dia, berbagai isu tersebut justru dinilai sangat tendensius ke Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Saya pikir kok setelah isu kudeta ini kelelep, sekarang malah jadi muncul isu-isu recehan enggak jelas yang tendensius begini ke Ketum AHY dan DPP. Berlebihan, mengarang-ngarnag dan sama sekali nggak valid," katanya.

Sebelumnya, Isu kudeta tampuk kepemimpinan Partai Demokrat sedang gaduh dibicarakan. Suara Ruhut Sitompul terdengar lagi. Mantan kader Partai Demokrat ini mengungkap adanya iuran yang memberatkan pengurus partai tingkat daerah.

Ruhut Sitompul bercerita, banyak kader-kader Partai Demokrat mendatangi dirinya, berkeluh-kesah mengenai kondisi partai selepas Ruhut melangkah pergi. Keluhan mereka yakni soal iuran yang diminta orang Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat bila berkunjung ke daerah.

"Contohnya ini kalau orang daerah, 'Kalau DPP datang kami dibebani membiayai,'," ucap Ruhut mengungkapkan kembali keluh kesah pengurus Demokrat di daerah, kepada wartawan, Rabu (3/2/2021).

Halaman 2 dari 5
(mud/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads