Sebanyak 603 tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, batal menjalani suntik vaksin COVID-19 tahap pertama. Faktor kesehatan jadi alasan para nakes itu batal divaksinasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan Susi Lusianti mengatakan 603 nakes yang batal disuntik vaksin terdiri dari 298 nakes yang ditunda vaksinasinya dan 305 nakes yang tidak diberikan suntik vaksin. "Ada yang ditunda dan tidak diberikan. Ditunda itu karena hipertensi atau gulanya sedang tinggi dan yang tidak diberikan itu yang pernah positif Corona, sedang menyusui dan hamil. Sampai sekarang yang tidak diberikan 305 orang, yang ditunda 298 orang," kata Susi kepada detikcom, Rabu (3/2/2021).
Hingga Selasa (2/2), sebanyak 1.253 nakes telah menerima vaksinasi. Susi menargetkan proses vaksinasi tahap awal kepada 3.860 nakes bisa selesai minggu ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk nakes targetnya 3.860 orang, sampai kemarin itu sudah 1.253 nakesn yang disuntik dan targetnya minggu ini selesai," ucap Susi.
Masih kata Susi, efektivitas vaksin COVID-19 untuk mencegah penularan virus Corona baru bisa diketahui tiga bulan setelah penyuntikan kedua. "Vaksin ini bisa dilihat efektivitasnya setelah penyuntikan kedua, tiga bulan ke depan. Jadi kalau sekarang belum bisa dilihat efektivitasnya. Untuk penyuntikan keduanya dua minggu ke depan," tuturnya.
Menurut dia, penyuntikan vaksin COVID-19 kepada masyarakat dijadwalkan pada tahap ketiga atau April 2021. "Tahap kedua sasaran masih nakes dan garda terdepan. Masyarakat diperkirakan sekitar April, mungkin tahap ketiga," ujar Susi.
Simak juga Video: Melihat Ribuan Nakes di Jabar Disuntik Vaksin