180 rumah di Dusun Tarikolot, Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka harus dikosongkan akibat ancaman bencana pergerakan tanah.
Hal itu membuat 253 kepala keluarga di Dusun Tarikolot harus direlokasi ke tempat baru yang lebih aman yang masih berada di Desa Sidamukti tepatnya di Dusun Buahlega.
Namun selain Dusun Tarikolot, ternyata ada tiga wilayah lainnya di Kabupaten Majalengka yang warganya harus direlokasi akibat ancaman bencana alam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Majalengka Indrayanto mengatakan hal serupa juga terjadi di Desa Mekarmulya, Kecamatan Lemahsugih.
Di sana, kata Indrayanto ada 21 rumah yang harus dikosongkan akibat pergerakan tanah. Kemudian di Dusun Cigintung, Desa Cimuncang, Kecamatan Malausma juga terdapat 21 rumah yang rusak dan harus dikosongkan.
"Di Mekarmuluya Lemahsugih ada 21 rumah, di Cimuncang Malausma juga 21 rumah yang harus dikosongkan dan warganya harus direlokasi," kata Indrayanto saat dihubungi detikcom melalui sambungan telepon Selasa (2/2/2021).
Selain itu kata dia, ada 13 rumah warga yang berada di bantaran Sungai Cijurai Kelurahan Munjul yang terkena abrasi dan harus direlokasi.
Saat ini menurutnya Pemkab Majalengka tengah berupaya mencari lahan untuk dibangun pemukiman baru sebagai tempat relokasi bagi warga di tiga wilayah tersebut.
"Mau di relokasi baru pengadaan tanah, sudah mengusulkan ke BNPB untuk ditangani. Maksimal tahun ini harus selesai ditangani. Tapi kalau lewat nanti diserahkan ke Pemda ditangani lintas sektoral," ujar Indrayanto.
"Sementara mereka mengungsi di saudaranya karena belum disediakan tempat relokasi, kita masih mencari lahan dulu," lanjutnya.
Ia menambahkan, empat lokasi tersebut memang berada di zona merah rawan bencana menurut Badan Geologi Bandung dan tidak aman dijadikan tempat tinggal.
Namun dari empat lokasi itu, pergerakan tanah yang paling parah terjadi di Dusun Tarikolot. Itulah kenapa 180 rumah disana dikosongkan dan 253 kepala keluarga harus direlokasi.
"Memang disana rawan sekali longsor dan harus direlokasi semua. Kejadian terakhir itu sebulan lalu pergerakan tanah yang mengakibatkan jalan bergeser karena terdorong dari atas. Tapi alhamdulillah selama ini tidak ada korban jiwa, paling kerusakan insfratruktur dan rumah tinggal," pungkasnya.
(mud/mud)