Taman, alun-alun dan fasilitas olahraga di Kota Bandung ditutup sementara oleh Pemkot Bandung untuk mencegah penyebaran COVID-19. Namun masih ada tangan jahil melakukan vandalisme taman.
Kepala Bidang Pertamanan DPKP3 Kota Bandung Rikke Siti Fatimah mengatakan aksi vandal selama pandemi COVID-19 terhadap taman di Kota Bandung marak dilakukan. Rikke menyebut aksi vandalisme itu kerap terjadi di malam hari.
"Aksi vandalisme masih banyak," katanya via sambungan telepon, Senin (1/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dibandingkan kerusakan infrastruktur, lebih banyak vandalisme yang terjadi di taman di Kota Bandung. "Kalau segi infrastruktur dikatakan rusak ada saja, hanya memang sedikit. Hanya dalam masa pandemi ini yang banyak aksi vandalisme," ujarnya.
Dari penelusuran detikcom, Minggu (31/1), vandalisme terjadi di bagian tembok Taman Lansia dan sebuah bangunan yang ada di fasilitas olahraga di Jalan Supratman. Selain itu, Rikke menyebut, vandalisme juga terjadi di beberapa taman di Kota Bandung lainnya.
"Taman Maluku di tempat sampah, Taman Karta di huruf dan gardu PLN, bak bunga Taman Inklusi dan di Taman Jomblo," ujarnya.
Rikke tak bosan mengingatkan kepada masyarakat Kota Bandung agar turut bersama menjaga taman-taman. "Kami tidak bosan mengingatkan agar warga terus menjaga taman-taman di kota Bandung karena taman ini milik kita bersama dan tanggung jawab bersama," ucap Rikke.
Selain itu, pemeliharaan taman ini juga tetap dilakukan meski pandemi COVID-19 masih terjadi di Kota Bandung. "Di masa pandemi pemeliharaan taman di Kota Bandung tidak jauh beda dengan masa normal, rutin dilakukan untuk taman-taman yang saat ini ditutup untuk aktivitas masyarakat," tutur Rikke.
Sekadar diketahui, taman di Kota Bandung masih ditutup untuk mencegah penyebaran COVID-19. "Kondisi taman masih ditutup karena kasus COVID-19 masih terjadi," kata Rikke.