.webp)
Kota Pensiun, itulah julukan yang disematkan untuk Kabupaten Majalengka beberapa tahun ke belakang. Julukan itu diberikan karena dulunya tidak banyak orang yang mengenal daerah yang terletak di bagian timur Jawa Barat ini.
"Dulu Majalengka itu kota pensiun, dulu tidak ada yang kenal Majalengka, yang terkenal hanya Kadipaten dan Jatiwangi. Saya dari kecil di sini," ungkap Bupati Majalengka Karna Sobahi saat berbincang bersama detikcom, Jumat (29/1).
Namun semua itu telah berubah. Majalengka kini dikenal banyak orang mulai dari dalam negeri hingga mancanegara. Hal itu tidak terlepas dari upaya Pemkab Majalengka yang terus berupaya mengenalkan diri melalui potensi wisata yang dimiliki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan di bawah kepemimpinan Karna dan Wabup Tarsono, potensi wisata yang dimiliki Majalengka didaulat sebagai faktor pendukung strategis perekonomian di daerah ini. "Potensi di Majalengka luar biasa dan yang paling penting bahwa potensi di Majalengka ini bersifat natural. Ada sungai terasering, persawahan, curug dan sebagainya," ucap Karna.
"Sehingga ini menarik untuk dikembangkan dan dalam RPJMD 2018-2023, saya menempatkan pariwisata ini sebagai faktor pendukung strategis perekonomian di Majalengka," dia menambahkan.
 Wisata Terasering Panyaweuyan, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Foto: Dadan Kuswaraharja |
Karna telah memetakan status areal potensi wisata yang ada di Majalengka yang bertujuan untuk mengkonsentrasikan prioritas anggaran dalam mengembangkan potensi wisata yang ada. Insfratruktur jalan untuk menuju lokasi wisata juga sedang dikebut pembangunannya.
Menurut dia, insfratruktur jalan merupakan hal terpenting sebagai penunjang untuk menarik minat wisawatan datang ke Majalengka. Bahkan di 2021 ini, Pemkab Majalengka telah mengalokasikan anggaran hingga Rp 35 miliar untuk mengembangkan potensi wisata yang ada.
"Sejak dua tahun ini kita fokus di jalan, karena sehebat apapun potensi yang ada apabila jalan menuju objek itu sempit tentu tidak akan maksimal. Kemudian untuk fasilitas, anggaran untuk pariwisata tahun ini hampir Rp 35 miliar," ujar Karna.
Selain mengembangkan potensi wisata, Majalengka terus berbenah dengan membangun banyak ruang publik. Hal itu dilakukan untuk menghidupkan kegiatan masyarakat agar tertarik datang ke Majalengka.
"Awalnya dulu orang tidak tertarik ke Majalengka, begitu sepi di sini. Apalagi setelah isya, orang sudah di rumah, jadi kota ini sangat sepi. Oleh karena itu Majalengka butuh ruang publik, ruang terbuka dan kita bangun ruang terbuka ramah anak, pusat budaya, kemudian ikon bola dunia, revitalisasi alun-alun dan sebagainya," tutur Karna.
 Majalengka punya toilet umum yang unik berdesain boks telepon khas London. (Foto: Bima Bagaskara/detikcom) |
Terlebih dengan keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat dan Tol Cisumdawu yang kini tengah dikebut pengerjaannya. Karna mengharapkan akan semakin menambah minat wisatawan datang ke Majalengka.
"Apalagi dengan BIJB dan jalan tol, yakin saya kalau jalan Tol Cisumdawu jadi hanya dengan 55 menit dari Bandung ke Majalengka akan menambah orang yang datang," ucap Karna.
(bbn/bbn)
