Hoaks Soal Vaksin COVID-19 Cenderung Menurun di Jawa Barat

Hoaks Soal Vaksin COVID-19 Cenderung Menurun di Jawa Barat

Yudha Maulana - detikNews
Kamis, 28 Jan 2021 13:50 WIB
Risa Saraswati ikut kick off penyuntikan vaksin COVID-19 di RSKIA Kota Bandung. Novelis sekaligus YouTuber itu sempat mengacungkan dua jarinya saat disuntik.
Ilustrasi vaksinasi (Foto: Wisma Putra/detikcom)
Bandung -

Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum, Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri dan sejumlah tokoh di Jabar lainnya disuntik vaksin COVID-19 untuk kedua kalinya di RSHS Bandung, Kamis (28/1/2021). Setelah mendapatkan vaksin, Uu mengatakan tidak ada gejala negatif yang dirasakan.

"Alhamdulillah tidak ada gejala apa pun, termasuk hari ini, ternyata tidak ada satu pun yang mengalami gejala yang tidak diinginkan. Artinya vaksin yang telah dipakai di Jawa Barat di samping halal menurut MUI dan tidak ada dampak negatif," ujar Uu dalam konferensi pers.

Uu pun meminta agar masyarakat tidak gampang mempercayai informasi sesat yang berseliweran di media sosial terkait vaksinasi. Menurutnya, efek dari COVID-19 itu nyata dan perekonomian di Jabar pun anjlok karena pembatasan berbagai kegiatan ekonomi.

Kapolda Jabar Irjen Ahmad Dofiri mengatakan penyebaran informasi hoaks terkait vaksin COVID-19 di media sosial cenderung menurun. "Di media sosial itu memang ada, tetapi makin ke sini makin menurun. Saya yakin vaksinasi yang kemarin berhasil yang kedua juga, alhamdulillah berhasil dan juga mengikis berita-berita yang tidak bertanggung jawab," kata Dofiri.

Tim Jabar Saber Hoaks (JSH) mengklarifikasi 51 hoaks terkait vaksinasi COVID-19. Penyebaran hoaks tergolong cepat karena mengalir deras melalui media sosial dan aplikasi percakapan.

Senior Fact Checker JSH Alfianto Yustinova mengatakan aduan terkait hoaks vaksinasi COVID-19 selama Januari 2021 mencapai 182 aduan. Aduan yang masuk datang melalui media sosial maupun nomor hotline yang bisa diakses oleh masyarakat.

Hoaks yang beredar pun beragam, ujar Alfianto, saat ini yang paling ramai dibahas adalah tentang adanya chip di dalam vaksin COVID-19. Selain itu, muncul juga hoaks mengenai bahaya vaksin yang menampilkan cuplikan video seorang santri yang disebut pingsan karena vaksinasi COVID-19.

Padahal, video tersebut sudah ada sejak 2018. Saat itu, santri disuntik vaksin difteri. Hoaks yang menyesatkan seperti itu banyak ditemukan," ucap Alfianto, Kamis (21/1/2021).

Alfianto menyebut tema hoaks pun berubah dari waktu ke waktu. Pada masa awal vaksin belum diberikan, beredar hoaks mengenai kehalalan vaksin COVID-19, kabar itu juga muncul dengan desas-desus adanya penanaman chip dalam setiap vaksinasi.

"Jika ragu, masyarakat bisa mengonfirmasi ke JSH dengan nomor hotline 082118670700," kata Alfianto.

(yum/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads