Penambahan kasus harian COVID-19 di Jawa Barat nyaris mencapai 4 ribu kasus, tepatnya 3.924 kasus seperti yang dilaporkan oleh pemerintah pusat pada Selasa (26/1/2021). Lonjakan kasus ini merupakan yang tertinggi di Jabar selama pandemi COVID-19 merebak.
Berdasarkan laporan dari laman Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar), dari 3.924 kasus yang dilaporkan 1.663 di antaranya merupakan kasus aktif atau pasien tengah menjalani isolasi/perawatan.
Sedangkan hampir dua pertiga dari penambahan kasus di Jabar hari ini, yakni 2.248 kasus, merupakan laporan jumlah pasien yang sembuh atau selesai menjalani isolasi. Sedangkan 13 kasus lainnya merupakan laporan jumlah pasien yang meninggal karena COVID-19. Artinya rasio pasien COVID-19 yang sembuh di Jabar meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat dikonfirmasi, Ketua Harian Satgas COVID-19 Jawa Barat Daud Achmad belum mendapatkan data rinci penyebab dari bertambahnya kasus COVID-19 hari ini. "Saya belum dapat update data detailnya," kata Daud saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (26/1/2021).
Kendati begitu, Daud membenarkan rincian data kasus aktif dan kasus sembuh/selesai isolasi yang dimuat di laman Pikobar. "Ya (data di Pikobar) itu valid," ucap Daud. Ia menyebutkan, dari 3.924 tersebut sebanyak 1.513 kasus atau satu per tiganya merupakan data kasus lama.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebelumnya pernah menyinggung soal laporan harian kasus COVID-19 yang diumumkan pemerintah pusat.
"Per hari ini masih bercampur apa yang diumumkan pemerintah pusat, sebagiannya kasus lama. Tapi persentase kasus lamanya sudah menurun, sementara itu Minggu lalu dua pertiga (2/3) yang dilaporkan adalah kasus lama, karena masih bercampur tapi kasus lamanya relatif dan sedikit," ucapnya.