Atokulloh (40) kini terpaksa menganggur sejak diminta resign gegara dituduh mencuri sebotol hand sanitizer oleh perusahaannya PT Angels Product. Dibantu oleh serikat pekerja, saat ini ia berjuang menjalani Persidangan Hubungan Industrial (PHI) di Pengadilan Negeri (PN) Serang.
Atokullah sendiri mengaku ingin nama baiknya dipulihkan. Ia juga berharap bisa kerja kembali di perusahaan yang selama 16 tahun ini bekerja dan meminta agar gajinya dibayar termasuk dengan THR.
"DPD (serikat pekerja) kan ngasih tuntutan nama baik dipulihkan, kerja lagi, hak yang belum dibayar harus dibayar gaji dan THR," kata Atokullah kepada wartawan di PN Serang, Jalan Serang-Pandeglang, Senin (25/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama setahun menganggur ini, ia mengaku hanya bantu-bantu istri berjualan kerupuk dan bontot makanan khas Serang. Berjualan ia lakukan untuk mencari kesibukan untuk biaya anaknya yang masih kecil.
"Biar ada kesibukan, anak baru kelas 1 SD, pas saya masuk istilahnya masuk SD ada kejadian ini," ujarnya.
Sidang PHI di PN Serang atas perkara Atokullah saat ini sudah memasuki pemeriksaan saksi. Hari ini ada dua saksi dari pihak keamanan PT Angels yang datang.
Salah satu saksi bernama Juhri mengaku mendampingi Atokullah ke ruangan HRD atas perkara hand sanitiser ini. Di sana, ia diperlihatkan video CCTV di mana Atokullah memasukan hand sanitizer namun ia mengaku tidak tahu menahu persoalannya.
"Kita bertiga melihat video, saya, Pak Atok, Pak Sugi (HRD). Saya lihat itu Pak Atok di ruang proses ambil hand sanitizer ke tas," ujar saksi Juhri saat ditanya majelis hakim.
Sebelumnya, perkara tuduhan pencurian hand sanitizer terjadi pada 29 Maret 2020. Saat itu Atokullah mengaku memindahkan hand sanitizer di lantai 3 ke lantai 2 dan terekam CCTV.
"Saya ambil di situ, terus namanya buru-buru taro di tas, terus saya keluar lantai 3 turun ke dua ke bawah, tak taro (disimpan). Berhubung waktunya mepet, nggak dibalikin lagi," ujarnya.
Selang beberapa hari, ia dipanggil oleh Sugianto selaku HRD di perusahaan. Di sana, ia diperlihatkan sebuah rekaman video CCTV. Di situ, HRD meminta ia mengakui telah mengambil hand sanitizer atau akan dilaporkan ke polisi kemudian memilih untuk keluar perusahaan.
(bri/mso)