Vaksinasi COVID-19 Tahap Kedua di Jabar Mulai 28 Januari 2021

Vaksinasi COVID-19 Tahap Kedua di Jabar Mulai 28 Januari 2021

Siti Fatimah - detikNews
Minggu, 24 Jan 2021 14:21 WIB
The doctor prepares the syringe with the cure for vaccination.
Ilustrasi (Foto: iStock)
Bandung -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan melakukan vaksinasi COVID-19 tahap kedua di tujuh daerah mulai Kamis (28/1) mendatang. Suntikan pertama sudah dilakukan pada 14 Januari 2021 lalu di Kota Bandung, Bekasi, Bogor, Depok, dan Kota Cimahi, serta Kabupaten Bandung dan Bandung Barat.

Kepala Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 Jabar, Marion Siagian mengatakan, saat ini pihaknya tengah menunggu pengiriman 253.640 vial vaksin COVID-19 dari PT Bio Farma untuk keperluan vaksinasi suntikan kedua.

"Kami sedang menunggu distribusi untuk termin kedua dari Bio Farma," ujar Marion dalam keterangan resminya yang diterima, Minggu (24/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, pendistribusian vaksin dilakukan pada Jumat (22/1) 55.880 vial dan Minggu (24/1) sebanyak 98.880 vial dan tanggal (25/1) 88.880 vial. Selanjutnya, Vaksin akan disimpan di gudang milik Pemdaprov Jabar.

Pemda Kabupaten/Kota harus mempersiapkan diri dimulai dari fasilitas kesehatan, tempat penyimpanan vaksin (cold chain), hingga tenaga vaksinator agar mendukung sukses kegiatan vaksinasi.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan evaluasi pada penyuntikan pertama atau termin kesatu, Marion mengatakan, secara umum vaksinasi di tujuh kabupaten/kota berlangsung lancar. "Vaksinasi termin kesatu sudah berjalan dengan baik, namun masih terkendala dengan sistem aplikasi, sehingga cakupan pada awal pelaksanaan masih rendah," katanya.

Adapun di luar tujuh daerah, kata Marion, pihaknya telah mendata kabupaten/kota yang akan divaksin. Tahap pertamanya akan dilakukan 28 Februari mendatang. "Sudah ada alokasi untuk 20 kab/kota lainnya untuk pemberian dosis pertama dan kedua, serta untuk tujuh kab/kota awal untuk pemberian dosis kedua," sebutnya.

Pemprov Jabar juga telah membentuk Komda KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) untuk melayani penerima vaksin yang mengalami KIPI dengan gejala berat. "Kabupaten/kota juga harus menyiapkan Pokja KIPI dan menetapkan rumah sakit rujukan KIPI," kata Marion.

Berdasarkan pemantauan, pihaknya tidak menerima laporan para nakes yang disuntik pertama mengalami KIPI dengan gejala berat. "Yang muncul KIPI ringan seperti kemerahan di tempat suntikan. Semua bisa diatasi tanpa ada yang rawat inap," ujarnya.

Keluhan KIPI dapat dilaporkan langsung ke fasilitas kesehatan tempat vaksinasi dalam waktu 24 jam. KIPI berat akan dicatat petugas ke website Keamanan Vaksin yang dapat diakses langsung seperti ke Komnas KIPI. Untuk masyarakat Jabar dapat menghubungi melalui Whatsapp di hotline Pikobar https://pikobar.jabarprov.go.id/ dengan nomor +62 856-9739-1854 atau call center nomor darurat 119.

Seperti diketahui, penyuntikan pertama terdapat 18.034 tenaga kesehatan dan 69 tokoh masyarakat yang sudah divaksinasi. Rinciannya Kota Bandung (5.524 nakes), Kabupaten Bandung (1.990 nakes), Kota Bekasi (1.826 nakes), Kota Bogor (2.130 nakes), Kabupaten Bandung Barat (934 nakes), Kota Cimahi (1.168 nakes), dan Kota Depok (4.462 nakes). Tidak semua sasaran berhasil divaksin karena tidak lolos penyaringan kesehatan.

(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads