Puluhan hektar sawah di Desa Cijulang, Kabupaten Ciamis rusak diserang hama tikus. Demi mengatasi masalah tersebut, warga bersama pemerintah melakukan gerakan berburu tikus.
Sebelumnya, hama tikus menyerang area persawahan di Desa Cijulang, Kecamataan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Akibatnya 36 hektar sawah secara merata mengalami kerusakan, kondisinya banyak yang gundul.
Petani dalam setahun ini dari dua musim panen tidak pernah mendapat hasil memuaskan akibat serangan hama tikus. Alhasil, Soleh seorang petani mengalami kerugian, karena modal awal menanam sebesar Rp 1,5 juta per musim tidak terganti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami telah melakukan upaya membantu masyarakat melakukan gerakan pengendalian hama tikus. Memang setelah kami amati, di sawah itu banyak lubang-lubang aktif tempat tikus bersarang," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Ciamis Slamet Budi Wibowo, Kamis (21/1/2021).
Dalam melakukan gerakan ini, Pemkab Ciamis kerjasama dengan petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT). Menurutnya dengan kekompakan semua pihak, hama tikus ini bisa dikendalikan dan petani tidak lagi merugi.
"Selain memburu, kami juga memasang umpan racun tikus dan pengemposan dengan belerang," ungkap Slamet.
Selain itu, ke depan, Dinas Pertanian pun akan membangun rumah sarang burung hantu yang merupakan musuh alami bagi tikus. Cara ini dinilai efektif karena secara alami ekosistem dapat berjalan dengan baik.
Salah satu petani, Cucu Samsuri, mengaku bersyukur Pemkab Ciamis melalui Dinas Pertanian terjun langsung mengatasi serangan hama tikus ini. Karena warga sudah sangat putus asa mengatasi hama tersebut bahkan sudah dua kali musim panen terus merugi.
"Semoga dengan gerakan ini dan bantuan dari Pemkab Ciamis langsung, hama tikus ini bisa teratasi," katanya.
(mso/mso)