Bebatuan unik ditemukan para pemburu fosil Gigi Megalodon di Desa Gunungsungging, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Ketika batu dibakar mengeluarkan asap berbau kemenyan.
Oleh warga, batu itu juga dijadikan penanda keberadaan fosil yang dikenal dengan sebutan huntu gelap oleh warga setempat. Warga mengaku aneh dengan temuan batu tersebut, sebagian dari mereka menyimpannya namun tidak sedikit yang membuang batu-batu tersebut.
"Ditemukan di sekitar fosil, di dalam tanah. Batu itu rapuh ketika sengaja dipatahkan, ketika dibuat serpihan dan ditempel ke bara rokok mengeluarkan asap dengan wangi kemenyan," kata Mansyur warga setempat kepada detikcom, Rabu (20/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warna bebatuan itu juga beragam, coklat, putih dan hitam. Ukurannya juga ada yang memiliki panjang 1 meter hingga beberapa centimeter saja.
"Batu ini juga lengket dan berminyak, cuma baunya ini menyengat ketika dibakar. Warga disini masih belum tahu jenisnya hanya meyakini kalau batu-batu ini masih bagian dari fosil-fosil yang ditemukan," lanjut Mansyur.
Banyak barang-barang unik yang ditemukan warga dari perburuan fosil megalodon tersebut. Mulai dari keong yang sudah membatu, benda seperti buah yang juga membatu dan keong remis atau warga menyebutnya toè batu.
"Warga hanya memburu fosil gigi megalodon, kalau benda-benda lain hanya dikumpulkan dan berserak begitu saja. Saya sendiri banyak mengumpulkan tapi untuk jaga-jaga suatu saat ada museum di tempat ini," pungkas Mansyur.
Simak juga video 'Batu Besar Longsor Hancurkan 2 Rumah Warga di Pacitan':