Satgas COVID-19 Pandeglang buka suara terkait bocornya data warga yang diduga merupakan pasien positif Corona ke publik. Satgas membenarkan data tersebut berasal dari sejumlah puskesmas di Pandeglang, Banten.
"Itu memang data lama, tadinya hanya untuk kebutuhan satgas saja," kata Jubir Satgas COVID-19 Kabupaten Pandeglang Achmad Sulaeman saat dihubungi detikcom di Pandeglang, Banten, Jumat (15/1/2021).
Tadinya, kata Sulaeman, data itu sengaja disebar di lingkungan satgas supaya masyarakat di Pandeglang lebih waspada terhadap lingkungannya. Namun, dia tidak menyangka datanya bisa tersebar luas hingga akhirnya disetop lantaran menuai kritik di lapangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul, sebenarnya itu hanya untuk konsumsi internal satgas doang. Masalahnya anggota satgas kan banyak, jadi kita engga tahu siapa yg nyebarin," katanya
"Kemarin itu emang belum final keputusannya, tapi ya enggak apa-apa juga sih (bocor ke publik). Kan memang tetangga juga biasanya pada tahu yah kalau ada yang kena," tambahnya.
Menurutnya data itu sebenarnya untuk kehati-hatian warga. "Jadi kita bisa tahu kalau orang itu kena, terus yang terkenanya juga sadar kalau sudah kena jangan keluyuran. Pertimbangan awalnya begitu," tambahnya.
Sebelumnya, sejumlah nama yang diduga merupakan pasien Corona di Pandeglang, Banten, bocor ke publik. Bahkan, data pribadi itu disebarluaskan secara bebas di sejumlah WhatsApp grup masyarakat Pandeglang.
Dalam rekapan data berjudul 'Hasil Positif 30 Des Buat Puskemas' tersebut, memang dicantumkan secara jelas identitas warga Pandeglang yang diduga terkonfirmasi kasus Corona. Mulai dari nama, nomor KTP, alamat hingga tempat pemeriksaan sampel di sejumlah fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan itu meliputi Puskesmas Sindangresmi, Angsana, Labuan, Panimbang, Cigeulis, Cibaliung, Munjul, Saketi, Menes, Jiput, Sobang dan Cikeusik.
(ern/ern)