Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang untuk segera melakukan evaluasi terkait perizinan perumahan yang mengakibatkan terjadinya longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
Basuki mengatakan dalam hal ini Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sumedang harus segera melakukan pengecekan perizinan untuk kedua perumahan Pondok Daud dan Satria Bumintara Gemilang (SBG).
Sebab, kata Basuki Kedua perumahan tersebut pasalnya saling berdampingan, sehingga bencana longsor yang terjadi di wilayah Cimanggung tersebut karena perumahan tersebut dibangun tepat di atas satu lereng yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perizinan (DPMPTSP) harus mengevaluasi itu, kalau tidak ada izin, maka harus diputuskan," kata Basuki saat meninjau lokasi longsor, Kamis (14/1/2021).
Bahkan, kata Basuki, daerah tersebut merupakan kawasan rawan longsor, sehingga Pemkab Sumedang harus mengambil tindakan keras kepada developer yang sudah membangun perumahan tersebut.
"Ini daerah rawan semua, harus keras. Tapi harus bijak karena kita semua butuh ruang untuk rumah," katanya.
Meskipun banyak masyarakat yang membutuhkan rumah, menurutnya jangan sampai mereka tinggal ditempat yang salah. Hal itu dapat berdampak buruk kepada mereka nantinya.
"Karena kalau yang gitu-gitu (Pemukiman di atas bukit) kan ngeri lihatnya juga," ucap Basuki.
Selain itu juga, Basuki meminta agar Pemkab Sumedang untuk segera merelokasi warga yang berada di sekitar lokasi longsor, sebab sementara ini kawasan tersebut masih rawan terjadinya longsor susulan.
Basuki menjelaskan, bahwa perumahan di bagian atas terdapat 132 KK dan perumahan di bagian bawah ada 92 KK yang harus direlokasi. Setelah dilakukan identifikasi dan pemetaan Geologi, mereka harus direlokasi ke tempat yang lebih aman.
"Diatas kan developer, saya harus selesaikan dulu dengan Bank. Secara prinsip kami akan membantu pemilik rumah itu, kalau relokasi tanahnya sudah disiapkan sama Pemda," ungkapnya.
Sementara ini, warga yang mengungsi sebagian menempati Posko pengungsian di Lapang Burung, sebanyak 92 orang, SD Cipareuag 143 orang dan SD Fatimah Az-Zahra 32 orang. Sehingga total warga yang mengungsi saat ini sebanyak 267 orang.
(mud/mud)