.webp)
Tangisan pecah, kala Jaenab melihat bangunan rumah dan sekolah Raudatul Athfal (RA) miliknya rata tertimbun material longsor di Kampung Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
Dirangkul oleh sodaranya, Jaenab menangis histeris dengan pandangan melihat ke puing-puing rumah dan sekolah RA miliknya yang dibangun sejak tahun 2008.
Kesedihan yang mendalam nampak terlihat dari raut wajah Jaenab, saat berbincang dengan detikcom. "Ini dibangun dari tahun 2008," kata Jaenab kepada detikcom, Selasa (12/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaenab mengungkapkan, RA miliknya sengaja dihancurkan petugas untuk mempermudah evakuasi korban.
Jaenab menyebut, RA milikinya itu satu-satunya di desa tersebut. Bahkan, RA itu digunakan untuk warga di dua desa.
"Ini satu-satunya RA yang ada di lingkungan ini. Ini juga digunakan warga dua desa, yang sekolah di sini," ungkapnya.
Tak hanya bangunan RA, rumah Jaenab pun juga ikut rata dengan material tanah.
"Pas longsor pertama, rumah saya dan RA juga masih utuh. Tapi ketika kami setelah melaksanakan salat magrib, kebetulan saya ada di depan rumah ibu, saya lihat kejadiannya pas longsor susulan kedua dan rumah saya juga kayanya tersapu pas ada longsor kedua, pas pertama masih utuh," ungkapnya.
Menurutnya, pasca salat magrib Jenab bersama keluarga langsung mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Alhamdulillah kami aman semua, jiwa selamat, pas hari itu saya belum tahu persis rumah gimana, hari ini baru saya datang ke TKP keadaan sudah seperti ini, saya sudah tahu seperti ini dapat foto dan video dari rekan," tuturnya.
"Semua rusak, dokumentasi penting, harta benda tidak ada yang bisa diselamatkan. Alhamdulillah jiwa semua selamat," ujarnya.
(wip/mso)
