Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung mengaku kekurangan stok plasma konvalesen yang diperuntukkan bagi pasien COVID-19 dengan komorbid (penyakit penyerta).
"PMI ditugaskan untuk melaksanakan plasma konvalesen. Ada (permintaan) 15 permintaan yang belum dapat dilayani," kata Kepala Seksi Rekrutmen Donor Darah PMI Kota Bandung Habibi saat dihubungi detikcom, Senin (11/1/2021).
Kekurangan Stok tersebut, kata dia, karena minat penyintas COVID-19 untuk melakukan donor plasma masih kurang. Ditambah imbauan dan sosialisasi pun diakuinya kurang masif dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Habibi mengatakan ada beberapa kriteria pendonor plasma konvalesen diantaranya yaitu memiliki riwayat konfirmasi positif COVID-19 dengan pemeriksaan swab PCR dalam 3 bulan terakhir (Oktober-Desember 2020), kemudian pendonor dalam kondisi sehat dan tidak punya penyakit kronik menular via darah (misal hepatitis dan lain-lain).
"Sudah dinyatakan bebas COVID-19 (Negatif) atau telah sembuh minimal selama 14 hari, diutamakan usia 18-60 tahun, diutamakan pendonor laki-laki, untuk perempuan belum pernah hamil, berat badan minimal 55 kilogram dan suhu tubuh 36,5-37,5 derajat celcius," ucapnya.
Terakhir, yaitu bersedia menandatangani Informed Consent (persetujuan donor). Habibi mengatakan, pendonor tidak perlu merasa khawatir dengan terapi plasma konvalesen karena yang bersangkutan akan mendapatkan penjelasan se-detail mungkin.
"Tidak ada (yang dikhawatirkan) karena akan dijelaskan alurnya," ujarnya.
Seperti diketahui, plasma konvalesen ini mengandung zat antibodi yang melawan virus dan membantu penderita dengan gejala berat untuk melawan komplikasi organ.
Ketua Koordinator Terapi Plasma Konvalesen RSHS Ruswana Anwar menambahkan, donor plasma akan berlangsung selama 45 menit. Kemudian dari satu pendonor sekitar 400 cc cairan plasma darah yang diambil bisa disimpan 40 hari atau bisa disimpan selama 1 tahun dengan suhu minus 18 derajat celcius. Diberikan 200 ml hari pertama dan hari ketiga diperuntukkan satu pasien.
"Pada pelaksanaan, pasien duduk agak sedikit nyender dan sebelahnya ada mesin mengambil darah seperti pada umumnya, tapi mesin apheresis ini akan memisahkan butiran merah dan cairan kuning," kata Ruswana.
(mso/mso)