Pesta pernikahan yang sedianya akan digelar pada Minggu (10/1) harus batal lantaran bencana longsor yang menerjang Dusun Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Sabtu (9/1) sore.
Rita (31), warga sekitar, mengatakan saat bencana terjadi ketika itu, tuan rumah tengah mempersiapkan masakan untuk dihidangkan. Kediaman tuan rumah pun semarak didatangi oleh tamu-tamu yang berasal dari kerabat dekat.
"Lagi mempersiapkan untuk pesta nikah, ada yang masak, memotong daging, nusuk sate. Itu banyak tamu yang datang ke sana. Tenda pernikahan pun sudah disiapkan di depan rumah, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari atas," ujar Rita saat ditemui detikcom di kediamannya, Senin (11/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi rumah Rita hanya berjarak sekian puluh meter dari titik bencana. Seketika itu, Rita seperti mendengar suara ledakan. Dilihatnya material longsor berupa tanah, puing bangunan dan bebatuan berserakan dari arah kompleks tersebut.
"Ada suara ledakan begitu, saya takut. Semuanya rata, hanya tinggal masjid yang bertahan," katanya.
Terdengar suara teriakan minta tolong ketika longsor yang pertama terjadi. Rita melihat, tamu yang datang pun tak hanya orang dewasa. Namun, juga anak-anak. Ia mengaku tak mengetahui secara pasti berapa jumlah korban, yang terdiri dari tuan rumah dan tamu di rumah tersebut.
"Tapi yang pasti calon pengantinnya selamat, tapi kedua orang tuanya setahu saya belum ditemukan. Sekarang pengantinnya dievakuasi," kata Rita.
Pencarian 27 korban longsor di Kampung Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Cimanggung, Kabupaten Sumedang dilanjutkan hari ini, Senin (11/1/2021).
Kepala Basarnas Bandung Deden Ridwansyah mengatakan, pencarian korban akan dibagi ke dalam tiga sektor wilayah. Pencarian pun akan menggunakan dua metode, yakni dengan menggunakan alat berat dan manual.
"Kita atur sedemikian rupa, sehingga semua unsur yang tergabung bisa bekerja sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya," ujar Deden saat ditemui di posko bencana longsor, Senin (11/1).
Dalam operasi SAR gabungan yang dilakukan sejak Sabtu (9/1), petugas menemukan 13 orang korban dalam keadaan meninggal dunia. Sementara 27 orang dilaporkan hilang sesuai laporan yang masuk ke dalam posko.