Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menuturkan sedang berupaya melakukan berbagai cara untuk menekan jumlah penyebaran corona. Meski begitu, ia mengakui jumlah pasien positif terus meningkat. Ia pun tak heran ruang isolasi selalu terisi penuh.
"Karena sejak awal, kita tidak biarkan masyarakat isolasi di rumah. Kita sediakan 24 rumah sakit dan 6 hotel untuk menampung pasien corona. Meski kita usahakan menambah ruangan, tapi bed selalu penuh karena pasien terus bertambah," kata Cellica kepada wartawan, Selasa (5/1/2021).
Ruang isolasi pasien corona yang selalu penuh disorot oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Menurut Ridwan, tingkat hunian ruang isolasi di Karawang sudah overload, mencapai 110 persen. Ridwan menyebut Karawang memegang rekor terburuk yang pernah ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Satgas Penanggulangan Corona Karawang membantah jika tingkat hunian ruang isolasi mencapai 110 persen. Data terbaru menyebut dari 1304 kasur untuk pasien corona, telah terisi 84,04 persen.
"Ini data terbaru ya. Data keterisian bed untuk pasien covid setiap hari kita update jam 4 sore. Hari ini updatenya 84,04 persen. Alhasil masih ada ruang kosong sebanyak 15,96 persen," kata Fitra Hergyana Jubir Satgas Penanggulangan Corona Karawang saat jumpa pers Selasa sore (5/1/2021).
Fitra mengatakan Satgas di Karawang terus melakukan upaya menekan wabah corona. Sejumlah langkah disiapkan supaya Karawang keluar dari zona merah dan status siaga 1.
"Pemkab sudah lakukan PSBM. Jadi kalau dalam satu RT ada 3 pasien positif. Satu RT itu dilockdown," kata Fitra.
Satgas juga bakal terus berupaya meningkatkan penyebaran wabah di kawasan industri. Sebab, ujar dia, klaster industri penyumbang pasien corona paling tinggi di Karawang.
"Untuk mencegah klaster industri terus muncul, kita lakukan pabrik tangguh. Yaitu pabrik memperketat tracing dan layanan kesehatan. Tenaga kesehatan pemda dari puskesmas terdekat turun membantu pabrik-pabrik," ungkap Fitra.
(mud/mud)