Harapan Nakes di Bandung soal Vaksin COVID-19: Masyarakat Jangan Tolak

Harapan Nakes di Bandung soal Vaksin COVID-19: Masyarakat Jangan Tolak

Yudha Maulana - detikNews
Selasa, 05 Jan 2021 16:20 WIB
The doctor prepares the syringe with the cure for vaccination.
Foto: Ilustrasi (iStock).
Bandung -

Tenaga kesehatan (nakes) menjadi kelompok pertama yang akan mendapatkan vaksin COVID-19 di Indonesia, termasuk di Jawa Barat. Pasalnya, nakes menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi virus Corona yang telah berlangsung selama 10 bulan.

"Saya menanggapi apresiasi dari pemerintah bahwa nakes mendapatkan vaksin, itu merupakan hal yang membanggakan dan kehormatan bagi kami. Di luar gonjang-ganjing ini vaksin terjelek dan lain sebagainya, kita akui masih ada yang tidak percaya terhadap vaksin yang dikeluarkan pemerintah," ujar Ketua PPNI RSHS Bandung Ganjar Wisnu Budiman saat dihubungi detikcom, Selasa (5/1/2021).

Ganjar mengatakan siap untuk disuntik vaksin. Dia ia pun telah memastikan dirinya mendapatkan vaksin lewat tautan PeduliLindungi. Kendati begitu, ia belum mengetahui akan mendapatkan vaksin dari produsen mana, kapan dan di mana akan mendapatkan vaksin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita nakes, sebelum melayani masyarakat kita harus sehat dulu. Kalau tidak sehat, bagaimana kita melayani masyarakat," ujar Ganjar melanjutkan.

Di Jawa Barat, rencananya ada 44 ribu nakes yang akan mendapatkan vaksin COVID-19 pada gelombang pertama. Ia berharap, adanya vaksin ini menjadi titik terang untuk keluar dari pandemi.

ADVERTISEMENT

"Kami berharap masyarakat tidak menolak vaksin, karena tidak mungkin pemerintah mencelakakan masyarakatnya, harapan ke depan mudah-mudahan masyarakat semakin sadar dan patuh menerapkan protokol kesehatan. Bisa kita lihat rumah sakit penuh," katanya.

Diberitakan sebelumnya nakes jadi kelompok yang mendapat prioritas pemberian vaksin COVID-19. Rencananya sebanyak 1,3 juta nakes di Indonesia akan segera diberi suntikan vaksin COVID-19 di bulan Januari ini.

Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro, mengajak agar para nakes tidak perlu menunggu dan menunda-nunda vaksinasi COVID-19. Vaksin sudah melewati proses uji praklinis, uji tingkat satu, dan tingkat dua sehingga seharusnya tidak ada keraguan dari sisi keamanan.

"Mungkin sebagian kita, teman sejawat kesehatan atau nakes, masih ada yang bertanya-tanya soal keamanan, efektivitas, bahkan mempertimbangkan aspek agama. Tentang amankah vaksin para guru kita, guru besar ahli vaksin yang punya pengalaman puluhan tahun, telah mendampingi proses pengkajian vaksin ini," kata dr Reisa.

"Yang saat ini sedang kita tunggu adalah efikasi. Di mana efikasi adalah persentase penurunan kejadian penyakit pada kelompok orang yang divaksinasi," lanjutnya dalam konferensi pers yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (4/1/2021).

(yum/mso)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads