Misteri Dua Jalur Maut dan Kisah Banaspati di Cianjur

Urban Legend

Misteri Dua Jalur Maut dan Kisah Banaspati di Cianjur

Ismet Selamet - detikNews
Selasa, 29 Des 2020 17:19 WIB
ilustrasi kecelakaan mobil dan truk, tabrakan
Ilustrasi kecelakaan (Ilustrator: Andhika Akbaryansyah)
Cianjur -

Ada dua jalur maut di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang kerap terjadi kecelakaan lalu lintas dan mengakibatkan korban jiwa. Hal mistis pun menyelimuti jalur maut tersebut.

Dua jalur maut itu ialah Jalan Raya Cianjur-Sukabumi, tepatnya di kawasan Bangbayang dan Songgom. Serta Jalan Raya Cianjur Puncak di kawasan Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas.

Secara kondisi jalan, dua jalur maut Cianjur, terutama Jalur Cianjur-Sukabumi, treknya lurus dan panjang. Akibatnya pengendara mudah kehilangan konsentrasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tetapi mitos yang beredar di masyarakat, di jalur tersebut kerap muncul bola api atau banaspati dan terdengarnya suara jeritan hingga tangisan perempuan. Banaspati dan suara tangisan tersebut biasanya muncul sehari sebelum terjadinya kecelakaan lalu lintas.

"Munculnya kadang sehari sebelum atau malam sebelum ada kecelakaan. Kalau yang tangisan biasanya ada kecelakaan kecil, tapi kalau sudah muncul banaspati akan ada kecelakaan besar dengan menelan korban jiwa yang banyak," ucap Didin (40), tokoh warga Desa Songgom, beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT
Dua Jalur Maut di CianjurJalur Bangbayang di Cianjur (Foto: Ismet Selamet/detikcom)

Didin mengatakan tidak semua warga di kawasan jalur maut Cianjur-Sukabumi melihat atau mendengar suara dari sosok gaib tersebut. "Biasanya hanya sesepuh atau orang tua dan beberapa orang tokoh yang diperlihatkan atau mendapat pendengaran suara dari makhluk gaib itu," kata Didin.

Beberapa kali warga di jalur maut Cianjur-Sukabumi melakukan doa bersama agar para pengendara yang melintas dijauhkan dari kecelakaan dan selamat sampai tujuan. "Terakhir beberapa bulan lalu ada doa bersama, sambil menyiramkan air yang sudah didoakan ke jalur tersebut. Sampai sekarang alhamdulillah tidak ada kecelakaan yang parah lagi di jalur ini, apalagi yang memakan banyak korban jiwa," tutur Didin.

Meski sering dikaitkan dengan kemunculan banaspati sebelum terjadinya kecelakaan, masyarakat diminta untuk tidak terlalu mempercayainya. "Segala sesuatunya kembali pada Allah Swt, kita berdoa saja semoga selalu dalam lindungannya dan diberi keselamatan," ucap Didin.

Sama halnya dengan Jalan Cianjur-Bangbayang. Banaspati serta suara tangisan perempuan juga seringkali terdengar oleh warga di Jalur Cianjur-Puncak.

Dua Jalur Maut di CianjurJalur Puncak Cianjur (Foto: Ismet Selamet/detikcom)

Sebagian warga juga percaya munculnya banaspati dan tangisan tersebut menandakan akan terjadinya kecelakaan maut yang menelan banyak korban. Sekadar diketahui, beberapa kecelakaan maut pernah terjadi di dua jalur.

Pada 23 Februari 2013 di Jalan Raya Cianjur-Sukabumi truk bermuatan oli mengalami rem blong. Tercatat 16 pengguna jalan tewas akibat insiden tersebut.

Masih di jalur yang sama, pada 30 Juli 2016, terjadi kecelakaan maut yang menewaskan 10 orang. Kecelakaan terjadi akibat truk yang mengalami rem blong dan menabrak mobil, sepeda motor, dan pejalan kaki.

Sementara itu, kecelakaan maut di Jalan Raya Cianjur-Puncak atau tepatnya di kawasan Ciloto, berlangsung pada 30 April 2017. Sebanyak 10 orang tewas dalam kecelakaan yang diakibatkan bus pariwisata mengalami rem blong hingga menabrak warung dan terjun ke jurang.

Halaman 2 dari 2
(bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads