Angka kematian akibat COVID-19 di Kabupaten Majalengka yang sangat tinggi membuat Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD kewalahan melakukan proses pemakaman. Kekurangan personel jadi faktor penyebab utamanya.
Untuk itu, BPBD Kabupaten Majalengka akan merekrut anggota baru untuk dijadikan personel Pusdalops yang nantinya akan mengurus pemakaman jenazah COVID-19 dan penanggulangan bencana.
"Kita kesulitan mengatur personel karena satu kali piket hanya 10 orang dan ketika bersamaan ada pemakaman jenazah COVID-19 juga penanganan bencana alam kita kekurangan personel," kata Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Kabupaten Majalengka Indrayanto saat dihubungi detikcom melalui pesan singkat, Selasa (29/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan ada 20 personel baru yang akan direkrut. Proses perekrutan sendiri akan dilakukan melalui seleksi seperti tes pengetahuan tentang kebencanaan dan tes kesehatan.
"Proses sudah berjalan, kita punya standar untuk perekrutan dimana ada beberapa tahap mulai tes soal pengetahuan kebencanaan, baru seleksi kesegaran jasmani, karena anggota Pusdalops dituntut untuk memiliki ketahanan jasmani yang prima," ungkapnya.
Saat ini kata Indrayanto Pusdalops BPBD Kabupaten Majalengka memiliki 30 orang personel. Namun jumlah itu masih kurang mengingat angka kematian di Kabupaten Majalengka yang tinggi serta mulai terjadinya bencana alam akhir-akhir ini.
"Seperti semalam saja ada beberapa lokasi yang terkena banjir, pohon tumbang dan laporan jenazah untuk pemakaman pada waktu yang bersamaan," lanjut Indrayanto.
Nantinya 20 personel baru yang direkrut itu akan tergabung dalam tenaga ahli kebencanaan di Pusdalops Kabupaten Majalengka dan mulai aktif bertugas pada 1 Januari 2020 nanti.
"Mereka akan dikontrak selama 1 tahun, bisa diperpanjang tidak tergantung nanti," ujarnya.
(mso/mso)