Gelar Rapid Antigen di Terminal-Bunbin Bandung, Dinkes: 12 Positif

Gelar Rapid Antigen di Terminal-Bunbin Bandung, Dinkes: 12 Positif

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Senin, 28 Des 2020 13:26 WIB
Kadinkes Bandung Ahyani Raksanegara
Foto: Kadinkes Bandung Ahyani Raksanegara (Dony Indra Ramadhan/detikcom).
Bandung -

Pemerintah Kota Bandung melakukan rapid tes antigen acak saat libur Natal. Dari 432 orang yang dirapid antigen di Terminal Leuwipanjang dan Kebun Binatang Bandung, 12 orang dinyatakan positif COVID-19.

Rapid tes antigen tersebut dilakukan Pemkot Bandung di beberapa tempat seperti di Terminal Leuwipanjang, Kebun Binatang Bandung dan beberapa hotel. Total ada 432 orang dengan 300 di antaranya merupakan calon penumpang di Terminal Cicaheum.

"Jumlah sampel yang kita ambil ada 432 (orang) dengan 300-an itu dari terminal (Leuwipanjang). Kemudian positifnya ada 12 dari Kebun Binatang tiga (orang) dan sisanya dari terminal," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanegara di kantornya, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (28/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahyani mengatakan mereka yang positif COVID-19 dipisahkan dengan warga lainnya. Pihak Dinkes memberikan surat pengantar agar melanjutkan melakukan tes PCR. Pihaknya juga menyampaikan agar mereka tak melanjutkan kegiatan dan pulang untuk melakukan isolasi.

"Kalau dia dari luar kota, kita kontak Dinkes-nya, kalau dari Kota Bandung kita kontak Puskesmasnya untuk melakukan tracing," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan hasil pemeriksaan, mereka yang positif berasal dari berbagai tempat. Namun kebanyakan berasal dari Bandung.

"Ada yang Bandung ada yang luar Bandung. Kalau yang wisatawan kan dari mana-mana, kalau yang terminal dari titik Bandung mau keluar, tapi wisatawan ada orang luar," kata dia.

Ahyani menambahkan pengetesan ini merupakan anjuran dari pemerintah melalui surat edaran guna menekan melonjaknya kasus COVID-19 saat libur akhir tahun. Pihaknya pun mewaspadai dengan melakukan pengecekan terhadap pelaku perjalanan

"Menjelang tahun baru itu sudah warning ya, bahwa setelah liburan hati-hati dengan kenaikan kasus, itulah mengapa kita melakukan random sampling kepada pelaku perjalanan itu, kalau lonjakan itu nanti ketahuannya dua pekan lagi. Waktu Oktober saja lonjakannya kami belum bisa menyelesaikan, karena rantai penyebarannya kemana-mana," kata dia.

(dir/mso)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads