Kepala UPTD Labkesda Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Aang Saefulrahmat mengatakan seorang wisatawan pantai Batukaras Kecamatan Cijulang Pangandaran menunjukan hasil reaktif saat menjalani tes rapid antigen. Petugas akhirnya menyarankan agar wisatawan asal Tasikmalaya tersebut kembali ke rumahnya.
"Tapi belum tentu itu positif COVID-19. Kami sudah sarankan untuk memeriksakan kesehatannya di daerahnya masing-masing," ujar Aang, Minggu (27/12/2020).
Sementara itu untuk di pantai Pangandaran sampai saat ini belum ditemukan wisatawan yang reaktif. Petugas sendiri terus melakukan pemeriksaan secara acak di gerbang masuk pantai Pangandaran. "Tak hanya wisatawan yang kami periksa, pelaku usaha dan warga sekitar pantai pun kami periksa tes rapid antigen," kata Aang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata bersama Kapolres Ciamis AKBP Dony Eka Putra gencar meninjau lokasi obyek wisata pantai Pangandaran.
Jeje mengatakan hasil pantauan di lokasi objek wisata, ada petugas yang melakukan edukasi dan sosialisasi agar menggunakan masker kepada wisatawan.
Jeje juga mengatakan akan mengupayakan menambah alat rapid antigen untuk persediaan liburan tahun baru. "Kita dapat bantuan 6 ribu alat rapid antigen dan kita sedang upayakan minta bantuan sekitar 6 ribu lagi. Tapi memang tenaga medis kita sangat terbatas," ujar Jeje.
Idealnya kata dia alat tes rapid ditambah dan petugasnya pun ditambah, sehingga pemeriksaan bisa lebih banyak. Dengan begitu upaya menekan risiko penularan Corona di masa libur tahun baru bisa ditekan.
Kapolres Ciamis AKBP Dony Eka Putra mengatakan hingga sampai saat arus lalu libtas masih ramai lancar. "Diprediksi akan terjadi peningkatan jumlah pengunjung yang sangat signifikan pada malam pergantian tahun," ujar Dony.
Dony juga mengatakan, contra flow akan dilakukan apabila kondisi arus lalulintas tidak terkendali. "Kita akan berlakukan contra flow kalau memang arus lalin macet, tapi mudah-mudahan tidak. Kami imbau masyarakat untuk tak keluar rumah, " ujarnya.*
Sementara itu Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon menyiapkan pelayanan rapid test di 10 titik pos kesehatan, salah satunya di rest area KM 208 Tol Palimanan-Kanci (Palikanci) Cirebon. Pelayanan rapid test dilakukan secara acak.
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Enny Suhaeni mengatakan masing-masing pos kesehatan mampu melayani 50 rapid test. "Total ada 500 rapid test ya dari 10 pos kesehatan ini. Dan ini belum termasuk yang pariwisata," kata Enny kepada awak media di KM 208 Tol Palikanci, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu (27/12/2020).
Enny menjelaskan alasannya menggunakan rapid test antibody kepada pengendara yang beristirahat di rest area Tol Palikanci dan titik lainnya. "Rapid antigen sebenarnya ada, tapi jumlahnya sedikit. Kita sudah mengajukan ke provinsi sekitar 5 ribu buah," kata Enny.
Enny berharap dengan adanya layanan rapid test secara acak di rest area itu mampu mencegah penyebaran COVID-19. "Kalau stok rapid test habis bisa minta ke Dinkes," kata Enny.
Pantauan detikcom di rest area KM 208 Tol Palikanci terbilang normal. Tak ada lonjakan pengendara yang beristirahat hingga pukul 13.00 WIB. Petugas kepolisian dan kesehatan meminta sejumlah pengendara untuk melakukan rapid test.
Elva (38) salah seorang pengendara mengaku bersyukur bisa menjalani rapid test gratis. "Sebenarnya sebelum berangkat ke Malang saya dan suami sudah rapid antigen, hasilnya non-reaktif. Sekarang mau ke Jakarta lagi, di sini ada rapid test. Hasilnya non-reaktif juga," kata Elva.
Elva mengaku berencana akan kembali melakukan rapid test antigen di Jakarta. Namun, ia urungkan karena sudah melakukan rapid test di rest. "Tadi gratis. Bagus bisa membuat orang sekitar kita aman, kan kita mau ketemu keluarga," kata Elva.
(ern/ern)