Polisi memprediksi puncak arus libur natal di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terjadi hari ini, Kamis (24/12/2020). Hal itu disampaikan Kasatlantas Polres Kuningan AKP Tahir.
"Puncak arus mudik untuk natal di Kabupaten Kuningan diprediksi hari ini tanggal 24 dan untuk tahun baru diprediksi tanggal 31 Desember," kata Tahir saat diwawancarai seusai melakukan pengecekan armada bus di Terminal Kuningan.
Menurutnya, kendaraan yang bakal masuk ke Kuningan tidak hanya para pemudik yang pulang kampung saja, namun juga banyak kendaraan wisatawan yang akan menuju tempat-tempat wisata di Kuningan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau puncak arus hari ini itu gabungan antara pemudik yang pulang kampung dan masyarakat yang akan berwisata di Kuningan," ujar Tahir.
Untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan, kata Tahir, personel gabungan telah disiapkan di perbatasan Kuningan-Cirebon untuk memeriksa kendaraan yang akan masuk ke Kabupaten Kuningan. Selain itu, personel juga disiapkan di jalur-jalur yang berpotensi terjadi kemacetan terutama di jalur wisata seperti Waduk Darma dan Palutungan.
"Penyekatan kita di perbatasan hanya untuk melakukan pengecekan kendaraan. Kemudian penempatan personel di lokasi jalur wisata untuk antisipasi terjadinya kepadatan karena seperti biasa kalau libur panjang lokasi wisata di Kuningan dipadati pengunjung," tutur Tahir.
"Kegiatan dalam rangka menjamin keselamatan masyarakat yang ingin menikmati libur natal dan tahun baru. Kita menjamin kendaraan itu layak jalan digunakan sehingga masyarakat aman dari berangkat hingga sampai tempat tujuan," ucap Tahir.
Dari hasil pemeriksaan itu, menurut dia, semua bus di Terminal Tipe A Kertawangunan Kuningan diketahui dalam kondisi layak jalan. Namun ada beberapa bus yang tidak menempelkan barcode lulus uji berkala serta menyediakan masker dan hand sanitizer bagi penumpang.
"Dari hasil pemeriksaan semua armada di Terminal Kuningan masih layak dan bergaransi. Tapi kita menegur beberapa PO bus untuk menerapkan protokol kesehatan seperti menyediakan masker untuk penumpang, hand sanitizer," ujarnya.
"Fungsi barcode itu untuk mengetahui kendaraan sudah lulus uji berkala. Seharusnya barcode di tempel namun ada beberapa kendaraan yang belum ditempel, tadi kita arahkan untuk ditempel," kata Tahir menambahkan.