Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengalami kendala untuk melakukan test masif COVID-19. Sebab kuota sampel swab test dibatasi hanya 600 sample per minggu.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur Yusman Faisal mengatakan kuota swab test Cianjur ke Labkesda Jabar semula bisa mencapai 1.300 hingga 1.500 sample per minggu. Namun sejak pekan lalu kuotanya terbatas, yakni hanya 600 sample per minggu.
"Sejak pekan lalu dibatasi, turun setengahnya. Informasinya karena di Labkesda juga banyak yang terpapar, sehingga tidak bisa menguji banyak sampel swab test," kata Yusman, Rabu (23/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya pembatasan tersebut membuat Cianjur kesulitan melakukan test masif untuk mendeteksi penyebaran COVID-19, terlebih pasca terkonfirmasinya pasien di salah satu instansi.
Yusman mengaku sudah sempat mencoba mengirim sample meski kuota sudah habis. Namun sample tersebut malah dikembalikan.
"Mau dipaksakan juga tidak mungkin, pasti dikembalikan dari sana nya. Makanya sekarang sampel di Dinkes sudah numpuk, mencapai ratusan sample. Kemungkinan dikirim minggu depan, di kuota berikutnya," ucap dia.
Ia mengatakan adanya pembatasan tersebut membuat gugus tugas menunda sementara agenda test massal di sejumlah dinas.
"Kemarin Dindikbud minta. Tapi kami tunda, karena kuotanya terbatas. Daripada nanti tersimpan lama, lebih baik sampel baru langsung dikirim," kata dia.
Yusman menambahkan kendala itu juga berpotensi membuat Cianjur menjadi zona orange. Mengingat test masif menjadi salah satu indikator penting dalam penentuan zona.
"Kalau testnya terkendala, secara otomatis ada penilaian yang kurang dan berpotensi jadi zona orange. Bahkan jika nanti sudah ditambah lagi kuotanya dan ternyata terjadi lonjakan, bukan hanya orange tapi Cianjur bisa jadi zona merah," pungkasnya.
(mso/mso)