Angka kasus COVID-19 di Kabupaten Tasikmalaya kembali mengalami kenaikan. Berdasarkan data Sigesit 119 angka kasus positif COVID-19 di Tasikmalaya mencapai 1.005.
Dari jumlah tersebut 128 orang menjalani perawatan medis di RSU SMC dan Wisma Haji untuk menjalani isolasi mandiri. Mereka yang terpapar COVID-19 sebagian besar berasal dari klaster pendatang dan keluarga.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) COVID-19, Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk (DKPP) Kabupaten Tasikmalaya Atang Sumardi mengakui kasus virus Corona di Kabupaten Tasikmalaya akhir-akhir ini mengalami peningkatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi memang terjadi peningkatan karena pola penyebaran-nya sudah ada dimana-mana dan sekarang muncul kluster keluarga," ungkap Atang, Senin (21/12/2020).
"Ada klaster keluarga yang awalnya ada anggota keluarga pendatang," tambah Atang.
Ketidakdisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan seperti tidak menggunakan masker, jaga jarak juga menjadi penyebab penyebaran COVID-19 menjadi cepat. Selain kluster pesantren sekarang merambah ke kluster keluarga.
Dia mengungkapkan dari sekian banyak kasus penyebaran Covid-19, yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, kasus terbanyak ada di Kecamatan Singaparna. Penambahan jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 ini terjadi ketika ledakan kasus di pondok pesantren.
"Kemudian setelah diadakan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM), operasi yustisi dan selalu tracking kontak dan sistem pengawasan di Puskesmas bagi yang isolasi mandiri, dibuka karantina terpusat di Wisma Haji, Puskesmas Cipatujah, Manonjaya, Karangnunggal," ucap Atang.
Dia menambahkan, memang saat ada tenaga kesehatan (nakes) atau petugas lab yang terkonfirmasi positif COVID-19 di RSUD SMC, tes lab PCR sempat dihentikan sementara untuk sterilisasi. Namun sekarang sudah berjalan kembali.
"Namun tetap ada kapasitas nya lab 96 orang 2 kali, karena tim yang ada di lab nya ada yang terkonfirmasi positif COVID-19 maka dibatasi. Biasanya sekali running 96 orang sebanyak empat kali. Kalau sekarang hanya 96 orang sebanyak dua kali," tambah dia.
Sementara itu, Ketersediaan ruang perawatan khusus COVID-19 di RSUD SMC tidak lagi memadai. 45 ruangan yang tersedia penuh.
Bahkan, banyak pasien yang akhirnya isolasi di Wisma Haji atau Puskesmas Tinewati.
"Kasus COVID-19 ini banyak sekarang. Di SMC penuh ruang Isolasi," Kata Iman Firmansyah, Dirut RSUD SMC Tasikmalaya.
(mso/mso)