Nama pesilat Hanifan Yudani Kusumah melambung setelah meraih medali emas di ajang Asian Games 2018. Tak sampai situ, ia pun menjadi sorotan atas aksi spontannya yang memeluk Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum IPSI.
Aksi spontanitas tersebut menuai pujian dan seolah mereda tensi dari simpatisan kedua tokoh tersebut yang kala itu memanas jelang Pilpres 2019. Di luar itu, Hanif, akrab ia disapa, juga telah melahirkan berbagai prestasi di antaranya medali emas di ajang Belgia Open 2017 dan SEA Games 2017.
Baca juga: Pesilat Dunia Dani Wisnu Tutup Usia |
Rupanya di balik kesuksesan Hanifan tersebut, terdapat sentuhan sang ayah, Dani Wisnu. Dani telah menggembleng anak bungsunya menjadi seorang pesilat sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Dani bukan pesilat sembarangan, kemampuan bela dirinya telah mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua kali gelar juara dunia disabet oleh Dani, yakni pada Turnamen Pencak Silat Terbuka di Wina, Austria pada 1986 dan tahun 1987 di Kuala Lumpur, Malaysia. Dani juga pernah menjadi peraih emas di SEA Games 1987 dan 1989.
Setelah itu berhenti menjadi atlet, Dani juga menjadi pelatih di pelatnas sebagai persiapan Indonesia Bangkit 2005. Dedikasi Dani dari perguruan Tadjimalela untuk membesarkan silat juga membuatnya menikahi Dewi Yanti Kosasih.
Dewi juga merupakan seorang atlet Jawa Barat yang telah membawa pulang berbagai medali dalam kejuaraan silat tingkat dunia, antara lain dari Kejuaraan Dunia Kuala lumpur 1989, Kejuaraan Dunia Belanda 1991, SEA Games Singapura 1993, dan Thailand Open 1992.
Belum masuk hitungan puluhan medali yang diraihnya di arena PON (Pekan Olahraga Nasional) atau Porda (Pekan Olahraga Daerah).
Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Bandung Barat Asep Hendra membenarkan kabar Dani tutup usia. Meski begitu Asep tidak mengetahui pasti riwayat kesehatan dari Dani Wisnu sebelum mangkat.
"Betul meninggal, jam 04.00 di RS Borromeus Bandung. Menurut saya, Pak Wisnu adalah senior yang luar biasa dedikasinya untuk pencak silat, beliau adalah seorang pesilat dunia yang memberikan kontribusi banyak kepada negara kita," ujar Asep saat dihubungi detikcom.
"Kami dari IPSI KBB mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," sambungnya.
Secara pribadi, Asep menilai Dani Wisnu merupakan sosok pelatih dan orang tua yang disiplin dalam membagikan ilmunya. "Saya lihat saat beliau melatih Hanif, beliau disiplin, keras dan sebagai orang tua dan pelatih yang cukup disegani," kabarnya.
Dani Wisnu meninggal dunia di RS Borromeus Bandung, Sabtu (19/12/2020), sekitar pukul 04.00 WIB. Almarhum Dani dibawa ke rumah duka di Soreang, Kabupaten Bandung.