Pelempar Molotov Markas PDIP Ngaku Anggota BATF FPI, Ini Kata Polisi

Pelempar Molotov Markas PDIP Ngaku Anggota BATF FPI, Ini Kata Polisi

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Kamis, 17 Des 2020 13:27 WIB
Tersangka pelemparan bom molotov ke markas PDIP di Kabupaten Bogor.
Pelempar molotov ke markas PDIP Bogor (Foto: Dony Indra Ramadhan)
Bandung -

Kasus teror molotov ke markas PDIP di Cileungsi, Kabupaten Bogor mengungkapkan fakta baru. Para pelaku mengaku sendiri ke polisi bahwa mereka anggota Badan Anti Teror FPI (BATF).

"Mereka menyampaikan bahwa mereka adalah bagian dari Badan Anti Teror FPI atau BATF dan LPI," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Erdi A Chaniago di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (17/12/2020).

Erdi belum bisa menyampaikan lebih jauh soal badan anti teror FPI jni. Namun, terkait pengakuan badan anti teror ini, penyidik juga mendapatkan dari berbagi dokumen tersangka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari hasil pemeriksaan dan keterangan yang bersangkutan kemudian dengan dokumen yang sudah dimiliki oleh penyidik. Jadi dari keterangan mereka kemudian dari dokumen yang didapatkan oleh penyidik saat pengungkapan," katanya.

Sejauh ini, sudah ada 10 dari total 15 tersangka yang ditahan polisi. Adapun ke-sepuluh yang sudah ditahan berinisial ASI, AS, MB, NM, SK, MR, AK, DS, M dan MSG. Sedangkan lima orang buron yakni O, E, N, O, dan F.

ADVERTISEMENT

Seperti diketahui, terjadi aksi teror bom molotov di markas PDIP di Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Rabu (28/7) lalu. Ada tiga lemparan ke markas 'banteng' itu.

Belakangan diketahui, pelaku merupakan anggota anti teror Front Pembela Islam (FPI) dan anggota Laskar Pembela Islam (LPI).

"Para tersangka merupakan anggota Badan Anti Teror FPI/BATF dan LPI," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes CH Patoppoi, Rabu (16/12/2020).

(dir/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads