Polisi Minta Sejumlah Pelaku Pengeroyokan Remaja Bandung Serahkan Diri

Polisi Minta Sejumlah Pelaku Pengeroyokan Remaja Bandung Serahkan Diri

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Selasa, 15 Des 2020 17:02 WIB
Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya
Foto: Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya (Dony Indra Ramadhan/detikcom).
Bandung -

Polisi mengultimatum sebagian tersangka diduga anggota geng motor yang melakukan pengeroyokan terhadap remaja di Bandung menyerahkan diri. Diketahui, ada sejumlah pelaku lain yang saat ini masih buron.

Sejauh ini, polisi baru mengamankan dua orang tersangka yakni M Tegar Maulana (19) dan Rizal Ramdhani alias Takur (22). Mereka merupakan anggota geng motor Moonraker yang diduga ikut mengeroyok remaja Sanu Sandani (17) di kawasan Dago.

"Sebanyak kurang lebih sepuluh orang, sekarang baru ditangkap dua orang, kita melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku lainnya, kita sudah terbitkan status DPO," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Selasa (15/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya pun mengultimatum agar para pelaku lain yang saat ini masih buron untuk segera menyerahkan diri. Polisi saat ini tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya.

"Kepada pelaku DPO, agar segera menyerahkan diri, apabila tidak, maka kita akan lakukan upaya penangkapan terhadap pelaku," katanya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, kasus temuan mayat lelaki tergeletak di kawasan Dago Bandung akhirnya terungkap. Ada ribut antar geng motor dibalik tewasnya remaja lelaki bernama Sanu Sandani (17) ini.

Jasad Sanu awalnya ditemukan di sisi jalan Ir H Juanda (Dago) Bandung pada Minggu (1/11) lalu. Sejak awal, Sanu diduga menjadi korban penganiayaan.

Beberapa minggu berselang, polisi pun berhasil mengungkap pelaku penganiayaan tersebut. Dua orang yakni M Tegar Maulana! (19) dan Rizal Ramdhani alias Takur (22) ditangkap. Mereka ditangkap personel Satreskrim Polrestabes Bandung yang dipimpin Kasat Reskrim Kompol Adanan Mangopang.

Berdasarkan hasil penyelidikan dan pemeriksaan mendalam, kasus tewasnya Sanu bermula dari adanya pertikaian antara kelompok bermotor. Saat kejadian, korban bersama rekannya yang diduga anggota GBR melintas di daerah Dago

"Nah pada saat kelompok GBR melewati Moonraker mereka saling meledek. Sehingga kelompok Moonraker tersinggung kemudian dikejar," ujar Ulung.

(dir/mso)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads