Kasus temuan mayat lelaki tergeletak di kawasan Dago Bandung akhirnya terungkap. Ada ribut antar geng motor dibalik tewasnya remaja lelaki bernama Sanu Sandani (17) ini.
Jasad Sanu awalnya ditemukan di sisi jalan Ir H Juanda (Dago) Bandung pada Minggu (1/11) lalu. Sejak awal, Sanu diduga menjadi korban penganiayaan.
Beberapa minggu berselang, polisi pun berhasil mengungkap pelaku penganiayaan tersebut. Dua orang yakni M Tegar Maulana! (19) dan Rizal Ramdhani alias Takur (22) ditangkap. Mereka ditangkap personel Satreskrim Polrestabes Bandung yang dipimpin Kasat Reskrim Kompol Adanan Mangopang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita lakukan penyelidikan dan kita berhasil melakukan penangkapan terhadap kedua pelaku yang saat ini sedang kita proses," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Senin (14/12/2020).
Menurut Ulung, usai beraksi para tersangka tersebut melarikan diri ke sejumlah tempat. Mereka diketahui kabur hingga ke Garut, Tasik hingga Subang.
"Kebanyakan mereka kabur ke wilayah masih di Jawa Barat," tuturnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan dan pemeriksaan mendalam, Ulung mengatakan kasus tewasnya Sanu bermula dari adanya pertikaian antara kelompok bermotor. Saat kejadian, korban bersama rekannya yang diduga anggota GBR melintas di daerah Dago
"Nah pada saat kelompok GBR melewati Moonraker mereka saling meledek. Sehingga kelompok Moonraker tersinggung kemudian dikejar," ujar Ulung.
Aksi kejar-kejaran terjadi. Saat itu, korban tertinggal dan terjatuh. Akibatnya, korban menjadi bulan bulanan dari kelompok lawan.
"Sehingga dilakukan penganiayaan oleh kelompok Moonraker. Sehingga korban tersebut meninggal dunia. Pengeroyokan dilakukan dengan menggunakan tangan kosong, batu hingga kayu," tuturnya.
(dir/mso)