Polisi menangkap pelaku penganiayaan terhadap remaja hingga tewas di Bandung. Polisi menyebut motif penganiayaan itu karena bentrok geng motor.
Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya mengatakan insiden yang terjadi di kawasan Dago pada Minggu (1/11) itu bermula saat korban, Sanu Sandani (17,) bersama rekan-rekannya dari kelompok GBR melewati kelompok Moonraker.
"Nah pada saat kelompok GBR melewati Moonraker mereka saling meledek. Sehingga kelompok Moonraker tersinggung kemudian dikejar," ujar Ulung di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Senin (14/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi kejar-kejaran terjadi. Saat itu, korban tertinggal dan terjatuh. Akibatnya, korban dikeroyok kelompok lawan.
"Sehingga dilakukan penganiayaan oleh kelompok Moonraker. Sehingga korban tersebut meninggal dunia. Pengeroyokan dilakukan dengan menggunakan tangan kosong, batu hingga kayu," tutur Ulung.
"Sebanyak kurang lebih sepuluh orang, sekarang baru ditangkap dua orang, kita melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku lainnya," ujarnya.
Sekedar diketahui, pengeroyokan tersebut terjadi pada Minggu (1/11) dini hari. Korban kemudian ditemukan tergeletak di pinggir Jalan Ir H Juanda (Dago), Kecamatan Coblong, Kota Bandung.
Insiden tersebut berawal saat korban bersama rekan-rekannya tengah meminum minuman keras (miras) di rumah rekannya. Sekitar pukul 24.00 WIB, mereka kemudian main ke kawasan Lembang.
Namun setelah itu di dekat Hotel Sheraton, ada beberapa anak muda yang sedang nongkrong dengan menggunakan motor. Setelah saksi dan korban melihat anak-anak nongkrong tersebut, mereka memutar balik kendaraannya, namun di kejar oleh tongkrongan tersebut.
Usai dikejar, para pelaku langsung melakukan pemukulan terhadap korban dengan menggunakan kayu. Sementara rekan-rekan korban bersembunyi.
Korban tidak sempat sembunyi sehingga korban dipukul dan kemudian tergeletak di pinggir jalan.
Pelaku pun tewas di tempat. Berdasarkan hasil visum, korban diketahui tewas akibat benda tumpul.