Seorang bocah pemulung menggunakan kaus putih sambil memegang secarik kertas ujian sekolah tertangkap kamera di trotoar Alun-alun Kota Bandung. Di sampingnya juga terdapat karung rongsok. Momen tersebut diabadikan oleh sebuah akun di media sosial dan sontak bikin warganet terenyuh.
"Dedeuh teuing kasep pinter sing aya milikna, sok sanaos aya dina kaayaan kirang pisan, anjeun teh tetep rajin ngerjakeun tugas soal UAS ti Balonggede, secara teu langsung anjeun teh ngajarkeun ka urang sadayana yen kaadaan kakirangan teh sanes alasan kanggo males belajar, (Kesayangan yang ganteng pintar semoga ada rezekinya, meskipun dalam keadaan yang sangat kurang, kamu tetap rajin mengerjakan tugas soal UAS dari Balonggede, secara tidak langsung kamu telah mengajarkan kepada kita semua bahwa keadaan kekurangan bukan menjadi alasan untuk malas belajar)," ucap pengguna Instagram @muhammadibnoe sebagaimana dilihat detikcom.
Beberapa jam kemudian, diketahui sosok dibalik foto tersebut ialah Muhammad Rais (9). Dia siswa kelas 3 SDN 047 Balonggede, Kota Bandung. Meski dalam keadaan kekurangan, semangatnya dalam menuntut ilmu tidak luntur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang dikatakan wali kelasnya, Sri Mulyati. Menurutnya, Rais dikenal sebagai siswa yang rajin dan cerdas. "Terbukti setiap hari ia datang ke sekolah minta belajar dengan saya di kelas. Dia bisa mengikuti walau belajar sendiri tanpa bimbingan orang tua," kata Sri saat dihubungi detikcom, Minggu (6/12).
Jika murid lainnya belajar melalui ponsel sejak pandemi merebak, lain halnya Rais. Ia masih belajar secara langsung, bertemu gurunya karena tidak memiliki ponsel. "Dia kesulitan mengikuti belajar daring karena tidak punya HP, maka saya suruh datang setiap hari ke sekolah, sudah tiga bulan," ujarnya.
Rais pun punya cita-cita ingin menjadi polisi. "Polisi, pengen menangkap penjahat," ujarnya.
Selama itu, Rais tidak memiliki tempat tinggal tetap. Ternyata ia tidak sendirian, Rais ditemani ibunya, Siti Hasanah (45). Siti mengaku kaget saat foto anaknya viral di media sosial.
"Iya saya kaget, waktu itu Rais enggak sendiri. Saya lagi beli nasi bungkus dan karena dia ada tugas UAS dari sekolah makanya dia sambil ngerjain tugas," kata Siti saat ditemui di UPT Puskesos, Jalan Derwati, Kota Bandung, Senin (7/12).
Setelah viral, Rais dan ibunya ditemui oleh sejumlah dermawan. Salah satunya dari Karang Taruna Balonggede yang memberikan mereka tempat tinggal (kontrakan) dan beberapa dermawan lain.
"Setelah viral itu baru ada yang datang, katanya mau dikasih rumah kos dan modal untuk usaha. Saya tidak pernah meminta-minta. Saya usahakan kebutuhan anak bisa terpenuhi," ujarnya.
Siti dan Rais diketahui sama-sama bergantung hidup di jalanan. Entah menjadi pemulung rongsokan atau mengamen di jalanan. Namun jauh di bawah lubuk hati Siti, dia tidak ingin anaknya meneruskan kehidupan yang selama ini ia jalani.
"Makanya saya biarkan anak ke sekolah karena saya tidak ingin dia hidup seperti saya. Setiap Senin ke sekolah antarkan tugas atau ambil tugas yang baru. Dia pintar dan saya ingin dia bisa hidup lebih baik dari saya," ujar Siti.