"(Okupansi) sekarang angkanya sudah di 83 persen, harus gerak cepat (penyediaan RS darurat). Sekarang ini masih bisa dihandle, tetapi bulan depan belum tentu, harus gerak cepat. Setelah kita pelajari yang memungkinkan (jadi RS Darurat) adalah komplek GOR Pajajaran," kata Wali Kota Bogor Bima Arya dikonfirmasi, Jumat (11/12/2020).
Bima menyebut sudah mengajukan biaya untuk rumah sakit darurat ke BNPB dan Satgas COVID-19 pusat. Ia berharap, RS darurat ini bisa dioperasikan mulai awal tahun.
"Jadi kita sudah hitung biayanya, akan kita ajukan itu ke BNPB, ke Satgas Nasional, saya juga sudah komunikasi dan kita berharap awal tahun 2021 itu sudah bisa dioperasikan," kata Bima.
"RS darurat ini untuk pasien positif COVID-19 yang bergejala, untuk OTG nanti di hotel. Untuk hotel ini kita masih komunikasikan," tambahnya.
Bima menjelaskan, beberapa bangunan yang ada di komplek GOR Pajajaran Jalan Pemuda, Kota Bogor akan diubah menjadi IGD, ruang rawat inap hingga kantor Satgas COVID-19 Kota Bogor.
"Kita siapkan satu gedung di sana bisa tampung 70 bed, kemudian kantor Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga) Kota Bogor akan dijadikan UGD, kemudian lantai atasnya khusus untuk tenaga kesehatan. Sementara, kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) akan dijadikan sekretariat Satgas Covid-19 atau tempat koordinasi cepat," ucap Bima.
Untuk tenaga medis dan alat penanganan pasien COVID-19 di RS darurat, kata Bima, saat ini sedang dipersiapkan dan proses rekruitment.
"Kita membutuhkan tambahan, jadi nanti kalau ada tempat isolasi utk OTG dan RS darurat sangat kurang, nah sekarang sedang rekruitment nakes (tenaga kesehatan) dan sekarang sedang mengajukan alkesnya (alat kesehatan) ke pusat," jelas Bima.
Bima menyebut, ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy di Kota Bogor saat ini sudah melewati kategori aman menurut standar WHO. Sehingga keberadaan RS darurat sudah sangat dibutuhkan.
"Angkanya sudah tinggi, diatas standar WHO yang 60 persen, sekarang 83 persen (di Kota Bogor). Sekarang ini masih bisa dihandle, tetapi bulan depan belum tentu, harus gerak cepat," kata Bima menegaskan.
Diberitakan sebelumnya, kasus Positif COVID-19 di Kota Bogor terus meningkat dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan catatan Satgas COVID-19 Kota Bogor, kasus positif COVID-19 bertambah 65 kasus per-Kamis (10/12/2020). Sehingga total kasus positif COVID-19 di Kota Bogor bertambah menjadi 3.907 kasus.
Dari ribuan kasus positif COVID-19 itu, sebanyak 3.095 orang dinyatakan sembuh, 110 orang meninggal dunia dan sebanyak 702 orang masih dalam perawatan dan pemantauan tim medis.
Satgas COVID-19 Kota Bogor bahkan mencatat ada 350 kasus tambahan Positif COVID-19 selama sepekan terakhir atau terhitung sejak tanggal 5 Desember 2020 lalu. Dengan rata-rata tambahan kasus harian sebanyak 50-60 kasus. (mso/mso)