Atap Gedung Pusat Kesenian di Sumedang Ambruk Akibat Angin Kencang

Atap Gedung Pusat Kesenian di Sumedang Ambruk Akibat Angin Kencang

Muhamad Rizal, Whisnu Pradana - detikNews
Rabu, 09 Des 2020 15:00 WIB
Atap gedung pusat kesenian di Sumedang ambruk diterjang angin kencang
Atap gedung pusat kesenian di Sumedang ambruk diterjang angin kencang (Foto: Muhamad Rizal)
Sumedang -

Akibat angin kencang yang terjadi beberapa hari terakhir ini, mengakibatkan atap gedung pusat kegiatan kebudayaan dan kesenian 'Geo Theater' yang berada di Desa Sukamaju, Kecamatan Rancakalong, Kabupten Sumedang, ambruk pada Selasa (8/12/2020) malam.

Gedung yang biasa dipakai oleh penggiat seni dan budaya di Kabupaten Sumedang ini dibangun sekitar 10 bulan lalu oleh dinas

Berdasarkan pantauan di lapangan, gedung Geo Theater ini hampir 80 persen hancur pada bagian atap, serpihan atap bangunan pun berserakan di bagian lantai gedung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan adanya kejadian ini, gedung ambruk tersebut menjadi pusat perhatian dan juga tontonan warga sekitar. Sehingga Pihak kepolisian dari Polsek Rancakalong, Sumedang memasang garis polisi di tempat kejadian, guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Menurut salah seorang saksi, Kokon (46), atap bangunan Geo Theater rusak setelah diterjang angin kencang sekitar pukul 19.30 WIB malam.

ADVERTISEMENT

"Pada saat kejadian angin sangat kencang di kawasan ini, tiba-tiba langsung menerjang bangunan pada bagian atap gedung," kata Kokon saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (9/12/2020).

Kokon menyebutkan bahwa gedung ini baru saja dibangun sekitar 1 tahun yang lalu oleh pemerintah Kabupaten Sumedang. Namun saat ini hampir seluruh atap gedung Geo Theater rusak parah.

Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam insiden ambruknya gedung kesenian itu, sebab kondisi di dalam gedung tengah kosong.

"Beruntung saat kejadian tidak ada aktivitas di dalam gedung, sehingga tidak menyebabkan adanya korban," ujar Kokon.

Sementara, Kapala Dinas Perumahan kawasan pemukiman dan pertanahan (Perkimtan) Kabupaten Sumedang, Gungun A Nugraha mengatakan, pihaknya akan mengkaji robohnya atap bangunan gedung Geo Theater Sumedang, yang ambruk diterjang angin kencang.

Gungun mengaku saat ini pihaknya akan menunggu hasil kajian dari Tim Konsultan perencanaan, terkait robohnya atap gedung Geo Theater tersebut.

"Konsultan perencanaannya tadi pagi-pagi sudah ke sini. Jadi mereka punya hak cipta untuk membangun ini, dan mereka juga harus mengkaji sendiri terkait robohnya atap bangunan Geo theater ini," ucap Gungun.

Gungun mengaku, dengan ambruknya atap bangunan Geo theater ini, tentunya sebelumnya tidak diperhitungkan dari awal bagaimana cara manghadapi bencana angin.

"Gedung serbaguna ini dibangun pada tahun 2019 lalu, dengan anggaran Rp.3,9 Miliar yang bersumber dari dana Bantuan Provinsi Jawa barat," ucapnya.

Menurutnya, pengerjaan gedung Geo Theater ini sudah sesuai dengan spesifikasi dan juga sedang diawasi oleh konsultan pengawas.

"Jadi menurut saya, robohnya atap bangunan ini murni oleh angin yang kencang. Dan pihaknya sudah koordinasi denganBPBD KabupatenSumedang, dari segikebencanaanya,"ucapnya.

Tonton juga video 'TPS di Barru Sulsel Porak-poranda Dihantam Angin Kencang':

[Gambas:Video 20detik]



Pohon di Bandung Barat Bertumbangan

Hujan disertai angin kencang yang terjadi sejak beberapa hari terakhir menyebabkan pohon di kawasan hutan sejumlah objek wisata alam di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) bertumbangan.

Pohon tumbang ini berada di kawasan obyek wisata cluster Cikole seperti Pal 16, Grafika, Zona 235, Orchid Forest, Green Grass, Gerbang LHI, dan Jalan Raya Tangkuban Parahu.

Berdasarkan catatan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara ada sebanyak 61 pohon jenis pinus yang ada di area hutan wisata tumbang diterjang angin kencang.

"Total 61 pohon jenis pinus tumbang akibat cuaca ini, di samping itu pohon yang tumbang sudah berusia tua sehingga rawan tumbang karena terjangan angin kencang," ungkap Administratur Perhutani KPH Bandung Utara, Komarudin saat dihubungi, Rabu (9/12/2020).

Beruntung pohon tumbang tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa mengingat di sekitarnya ada bangunan wisata dan wisatawan yang tengah berkunjung.

"Catatan kami di Pal 16 ada 23 pohon tumbang, kemudian di Grafika Cikole 3 pohon, Zona 235 sebanyak 12 pohon, Orchid Forest 9 pohon, Green Grass 10 pohon, di Gerbang LHI 1 pohon, dan Jalan Raya Tangkuban Parahu 3 pohon tumbang," katanya.

Pohon tumbang tersebut sempat menutup akses menuju sejumlah objek wisata. Ada juga pohon tumbang yang merusak jaringan listrik. "Kalau yang menghalangi jalan kita singkirkan tetapi yang di dalam hutan kita biarkan saja sesuai aturan yang berlaku," sebutnya.

Ia menambahkan, Perhutani KPH Bandung Utara telah melakukan Rehabilitasi Kawasan Hutan/Lindung (RHL) sejak tahun 2017, RHL ini merupakan penanaman pohon untuk peremajaan kawasan hutan karena pohon yang ada saat ini sudah berusia tua.

"Kita sudah lakukan penanaman pohon sesuai program RHL sejak tahun 2017, ini karena kondisi pohon yang ada sekarang sudah berumur," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(mud/mud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads