Kondisi tersebut, kata Dony, membuat masyarakat semakin abai terhadap penerapan protokol kesehatan COVID-19. "Karena orang sudah kecapean, ada kelelahan pandemic fatigue akhirnya orang sudah mulai bosan, sehingga menurunkan disiplinnya (dalam menerapkan protokol kesehatan)," kata Dony kepada detikcom, Rabu (9/12/2020).
Selain karena pandemic fatigue, dia juga menyebut libur panjang Oktober-November lalu turut menyebabkan peningkatan kasus COVID-19 di wilayahnya.
"Banyak faktor (terjadinya lonjakan kasus positif COVID-19), ada libur panjang kemarin dan ada juga karena pandemic fatigue," katanya.
Berdasarkan data terakhir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sumedang, pasien positif COVID-19 saat ini mencapai 69 orang. Dengan rincian, 61 orang menjalani isolasi mandiri, 8 orang di rawat di rumah sakit.
Untuk itu pihaknya akan memperketat kembali aktifvitas warga dengan penegakan hukum berupa sanksi yang tegas dan berat bagi para pelanggar protokol kesehatan, maka angka penyebaran COVID-19 di Sumedang bisa terkendali lagi.
"Sedang disiapkan revisi Perbup (pelanggar Prokes). Tapi tiga hari ada masa sosialisasi bahwa kita akan menerapkan sanksi berat bagi pelanggar Prokes, baik denda maupun penutupan tempat usaha dan tempat wisata. Kita juga akan memperketat perizinan-perizinan yang dapat menimbulkan keramaian," ungkap Dony.
(mso/mso)