Jabar Hari Ini: Imam Masjid Dianiaya hingga Bandung PSBB Lagi

Jabar Hari Ini: Imam Masjid Dianiaya hingga Bandung PSBB Lagi

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 03 Des 2020 19:03 WIB
Ilustrasi Penganiayaan
Foto: Ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom).
Bandung -

Sejumlah pemberitaan menyita perhatian pembaca Jabar hari ini. Mulai dari penganiayaan imam masjid di Garut hingga PSBB proporsional kembali diterapkan di Kota Bandung imbas meningkatnya kasus COVID-19.

Zona Merah, Kota Bandung Kembali PSBB Proporsional

Pemerintah Kota Bandung kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional. Hal itu dilakukan seiring dengan meningkatnya kasus COVID-19 di kota berjuluk Paris van Java ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Kita terapkan) PSBB proporsional," kata Wali Kota Bandung Oded M Danial di Balai Kota Bandung, Kamis (3/12/2020).

PSBB proporsional ini diterapkan, karena penyebaran COVID-19 di Kota Bandung terus mengalami peningkatan. Bahkan saat ini Kota Bandung berada di zona merah COVID-19.

ADVERTISEMENT

Selain itu, sektor ekonomi yang sudah direlaksasi seperti toko modern, hotel dan tempat hiburan yang tadinya kapasitas kunjungan mencapai 50 persen karena diterapkan kembali PSBB Proporsional diturunkan menjadi 30 persen. Selain itu, jam operasional pun dikurangi.

"Dalam menangani COVID-19 ini, bagaimana kita menangani kutub kesehatan dan kutub ekonomi. Ketika kita ada di situasi cukup baik 50 persen, tapi ketika zona merah kita (turun ke 30 persen)," ungkapnya.

Meski diterapkan lagi PSBB proporsional, tidak akan ada check poin yang akan digelar di Kota Bandung.

"Check poin tidak ada, proporsional (saja). Hanya membedakan dari 50 persen ke 30 persen, dan pembatasan jam dari Pukul 21.00 WIB ke 20.00 WIB," jelasnya.

Menurutnya kebijakan itu akan diterapkan setelah Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor52 direvisi dengan Perwal baru.

"Saat Perwal keluar dan ditandatangani oleh saya, Insya Allah malam ini. Sekarang lagi dibahas, Perwal lagi dibuat bagian hukum, mudah-mudahan selesai nanti malam," ujarnya.

Oded juga menuturkan, Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) bisa diterapkan, jika ada pengajuan dari pihak kewilayahan "Sama, bisa," tuturnya.

Selain itu, di PSBB proporsional ini tidak akan ada jaring pengamanan sosial (JPS) bagi warga Kota Bandung.

Sementara itu, jumlah kasus positif kumulatif yang terakhir diupdate, Selasa (2/12) sekitar Pukul 19.12 WIB di laman Pusicov Kota Bandung mencapai 3.763 atau bertambah 152 kasus dari sehari sebelumnya.

Positif aktif 881 kasus bertambah 108 kasus dari sehari sebelumnya, sembuh 2.766 orang bertambah 44 orang dari sehari sebelumnya dan meninggal dunia masih di angka 116 orang.

Oded menyebutkan, pihaknya tidak akan pernah lelah untuk terus mengingatkan masyarakat Kota Bandung bagi yang keluar rumah untuk tetap disiplin dan menjaga dirinya dengan asupan makanan yang bergizi, vitamin dengan penerapan protokol kesehatan.

"Dan pada saat pulang ke rumah jangan langsung berkontak dengan anggota keluarga, harus dibiasakan sanitasi diri sendiri dengan mandi dan pisahkan pakaian yang telah terpakai. Jika kita bisa memutus penyebaran pada klaster keluarga, maka kita bisa memutus penyebaran di tingkat wilayah yang akan berdampak tidak akan ada lagi kasus penularanCOVID-19 di Kota Bandung," pungkasnya.

Big Bos Paket Kurban Bodong Resmi Ditahan, Ini Tampangnya

HA, tersangka kasus dugaan penipuan berkedok paket kurban kembali mendekam di ruang tahanan Polres Cianjur usai menjalani perawatan di rumah sakit karena sakit.

Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Anton, mengatakan tersangka mengeluhkan sakit sehingga dirawat di rumah sakit usai ditangkap dan diamankan ke Mapolres Cianjur.

Setelah beberapa hari dirawat, kondisi kesehatan tersangka membaik dan kembali ditahan.

"Dari pemeriksaan dokter, tersangka sakit di bagian dalam. Beberapa hari lalu sudah dinyatakan sembuh, dan kami tahan lagi di sel tahan Polres Cianjur. Tapi kondisinya masih lemas," kata dia saat ekspose di Mapolres Cianjur, Rabu (2/12/2020).

Menurutnya tersangka HA masih harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait kasus dugaan penipuan berkedok paket kurban.

"Kita masih dalami kasus ini, termasuk melacak aset-asetnya selain dari kendaraan dan rumah," ujar dia.

Alasan sakit tidak hanya dilakukan tersangka setelah ditangkap, HA juga beberapa kali mangkir dari pemanggilan polisi dengan alasan yang sama.

"Sebelum ditetapkan tersangka dan ditangkap, pernah beralasan sakit sebagai alasan mangkir dari panggilan. Tapi karena sudah dua kali mangkir, kami tetapkan tersangka dan langsung menangkapnya di wilayah Bandung," tuturnya.

Sekadar diketahui, HA merupakan direktur dari CV Hoki Jaya Abadi. HA menjalankan bisnis arisan paket kurban, paket lebaran hingga paket elektronik.

Dengan iming-iming paket murah, tersangka berhasil menggaet ribuan korban untuk bergabung dalam bisnisnya. Namun ternyata hingga waktu yang ditentukan, para peserta paket tersebut tak mendapatkan barangnya.

Korban tidak hanya berasal dari Cianjur, tetapi ada juga dari Sukabumi, Bogor, hingga Kabupaten Bandung Barat.

Anton menjelaskan dari laporan yang sudah masuk, kerugian korban mencapai Rp 9 miliar. Namun jumlah tersebut masih bisa bertambah, mengingat banyak korban yang belum melapor.

"Sementara baru ada dua laporan, dengan total kerugian Rp 9 miliar. Ada juga yang membuat laporan di Sukabumi dan daerahnya masing-masing,"tuturnya.

Misteri Suara Gamelan di Gunung Mananggel

Video Tiktok suara gamelan di Gunung Mananggel Cianjur viral di media sosial. Namun ternyata pengunggah yang sekaligus pendaki itu baru tersadar adanya suara tersebut setelah videonya tersebar dan mendapat banyak komentar warganet.

Andhika pemilik akun @thx.rk menjelaskan jika dia bersama beberapa temannya naik ke Gunung Pangrango pada bulan lalu. Pria yang memang hobi naik gunung ini berkemah selama satu malam di gunung yang hanya beberapa kilometer dari pusat kota itu.

Ia yang tiba di puncak Gunung Mananggel menjelang magrib itu mengaku suara tersebut tidak sengaja ikut terekam dalam konten videonya.

Bahkan ia mengungkapkan jika saat mengambil video dan bermalam di Mananggel, tidak mendengar suara gamelan atau mengalami hal mistis lainnya.

"Saya sampai puncak memang menjelang magrib. Tapi saat itu tidak ada suara gamelan," kata dia saat dihubungi detikcom melalui telepon seluler, Kamis (3/12/2020).

Dia baru tersadar jika ada suara gamelan yang ikut terekam, setelah videonya diunggah di TikTok dan grup whatsapp.

"Setelah diupload, banyak yang komentar jika ada suara gamelan. Begitu didengarkan lagi videonya, ternyata memang ada suara gamelan selama beberapa detik," ucapnya.

Polisi Tetap Proses Kerumuman Megamendung Meski HRS Minta Maaf

Habib Rizieq Shihab diketahui telah meminta maaf atas kerumunan yang terjadi sepulangnya ke Tanah Air, termasuk kerumunan di Megamendung Bogor. Meski dia minta maaf, polisi menegaskan penyidikan kasus itu tetap berlanjut.

"Selama ini proses masih berjalan," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago saat dimintai konfirmasi, Kamis (3/12/2020).

Erdi mengatakan proses penyidikan atas kasus itu tetap berlangsung. Penyidik saat ini tengah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. Sudah ada belasan saksi yang diperiksa selama dua hari berturut.

Selama ini proses masih berjalan, karena sekarang masih ada pemanggilan saksi-saksi. Saksi yang telah diperiksa terdiri dari perangkat kewilayahan di Megamendung hingga unsur pemda Bogor. Sementara itu, pihak penyelenggara dijadwalkan akan diperiksa pada 8 Desember 2020.

"Selama ini masih berjalan. Karena sekarang masih ada pemanggilan saksi-saksi," tuturnya.

Seperti diketahui, pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengunjungi Pondok Pesantren Alam Agrokultural Markaz Syariah, Megamendung, Kabupaten Bogor. Para santri antusias menyambut kedatangan Rizieq.

Dalam kegiatan itu, terjadi kerumunan massa. Sebagian massa bahkan ada yang tak mengenakan masker.

Belakangan, Rizieq meminta maaf atas kerumunan yang terjadi setelah dirinya pulang ke Indonesia. Kerumunan sendiri diketahui terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Petamburan, dan Megamendung.

"Sekali lagi saya minta maaf kalau dalam kerumunan-kerumunan tadi buat keresahan atau membuat pihak-pihak yang tidak nyaman atau apa namanya... melakukan pelanggaran. Itu di luar keinginan, tanpa kesengajaan, dan itu memang antusias umat rindu, cinta," ujar Habib Rizieq dalam dialog nasional 212 seperti disiarkan akun YouTube FPI, Rabu (2/12/2020).

Habib Rizieq mengungkapkan kerumunan yang terjadi di sejumlah titik itu di luar kendalinya. Dia menyebut ribuan personel laskar sudah berusaha mencegah kerumunan tersebut, namun antusiasme massa tak bisa dibendung.

"Saya minta maaf kepada semua masyarakat kalau kerumunan di Bandara, diPetamburan, diTebet, diMegamendung, terjadi suatu penumpukan yang memang di luar kendali karena antusias," ujar dia.

Imam Masjid di Garut Dipukul Kunci Roda Oleh Eks Peserta Da'i di TV

Polisi mengamankan AR (36) tersangka penganiayaan terhadap seorang imam masjid di Garut bernama Endang Rahmat. AR ternyata pernah ikut audisi dai muda di stasiun televisi.

Hal tersebut dibenarkan Nandang (43) ketua RT di Kampung Rancamaya, Tarogong Kidul yang merupakan lokasi kejadian sekaligus tempat tinggal pelaku dan korban.

"Pelaku ini pernah ikut audisi da'i muda di TV. Masuk 10 besar," ujar Nandang kepada wartawan di Polsek Tarogong Kidul, Kamis (3/12/2020).

Nandang mengatakan, audisi da'i muda tersebut diikuti AR sekitar 6 tahun yang lalu. Namun, AR gugur di fase 10 besar audisi tersebut.

"Makanya kan di kampung dia dikenal dengan nama Agus Da'i," ujar Nandang.

AR kini diamankan di Mako Polsek Tarogong Kidul. Hingga Kamis siang, polisi masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap AR.

Sebelumnya diberitakan, Endang Rahmat, imam masjid di Garut dianiaya hingga babak belur.

Kejadian penganiayaan terhadap Endang terjadi Rabu (2/12) subuh sekira pukul 03.00 WIB di masjid Kampung Rancamaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut.

Panit Reskrim Polsek Tarogong Kidul Ipda Wahyono Aji mengatakan, aksi penganiayaan yang dilakukan terhadap Endang tersebut terjadi saat Endang tengah mengumandangkan tarhim.

"Sebelum azan subuh, korban ini biasa mengumandangkan tarhim dulu. Nah kejadian itu berlangsung saat korban sedang tarhim," kata Aji kepada wartawan dikantornya, Kamis (3/12/2020).

Halaman 2 dari 5
(mud/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads