Heboh Azan Ajakan Jihad di Majalengka, Begini Respons Maman Imanulhaq

Heboh Azan Ajakan Jihad di Majalengka, Begini Respons Maman Imanulhaq

Bima Bagaskara - detikNews
Rabu, 02 Des 2020 12:43 WIB
Heboh video azan ajakan jihad di Majalengka
Heboh video sejumlah pria mengumandangkan azan ajakan jihad di Majalengka (Foto: tangkapan layar video)
Majalengka -

Pengasuh Pondok Pesantren Al Mizan Jatiwangi Majalengka Maman Imanulhaq turut berkomentar mengenai azan ajakan jihad yang sedang viral terjadi di berbagai daerah termasuk di Kabupaten Majalengka.

Maman Imanulhaq mengatakan susunan kalimat azan sejatinya sudah bersifat aufiki yang artinya sudah dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan tidak perlu dirubah maupun ditambah.

"Kecuali pada beberapa kesempatan misal ada angin besar ada sesuatu yang membahayakan maka di luar azan itu seorang muazin memberi tahu warga untuk sholat di rumah masing-masing dan itu bukan bagian dari azan," kata Maman dalam keterangan yang diterima detikcom Rabu (2/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu kata dia ajakan jihad saat ini sangatlah tidak tepat mengingat situasi Bangsa Indonesia yang tenang dan damai. Anggota DPR RI Fraksi PKB ini menjelaskan pemerintah sekarang telah memberikan kebebasan bagi umat muslim untuk melaksanakan syariat.

Bahkan, menurutnya pemerintah sudah memberikan support penuh bagi kegiatan keislaman di tengah pandemi COVID-19.

ADVERTISEMENT

"Bantuan pemerintah kepada pesantren, guru ngaji pada ulama dan masyarakat secara keseluruhan menunjukkan pemerintah kita betul-betul sesuai dengan apa yang diinginkan kita sebagai umat islam," ungkapnya.

"Prespektif jihad bukan melakukan perlawanan kepada pemerintah yang sah tapi jihad dalam konteks hari ini bagaimana kita melawan kemiskinan, kebodohan dan tentu secara gotong royong melawan COVID-19," tegas Maman.

Terkait adanya sekelompok warga Majalengka yang ikut membuat video azan ajakan jihad, Maman berpesan kepada masyarakat agar tidak perlu menanggapi dengan berlebihan.

"Jangan terprovokasi jangan terhasut. Mungkin yang buatnya kurang piknik saja jadi itu sekelompok orang yang tidak sadar bahwa dia berada di negara yang dijamin kebebasan melaksanakan perintah Allah sehingga dia mungkin jomblo atau kurang piknik," pungkasnya.

(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads