AHY Ingatkan Cellica-Aep Hindari Politik Uang Jelang Pencoblosan

AHY Ingatkan Cellica-Aep Hindari Politik Uang Jelang Pencoblosan

Luthfiana Awaluddin - detikNews
Selasa, 01 Des 2020 18:23 WIB
AHY ingatkan pasangan Cellica dan Aep soal politik uang
AHY ingatkan pasangan Cellica dan Aep soal politik uang (Foto: Luthfiana Awaluddin)
Karawang -

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengingatkan Cellica-Aep untuk tidak melakukan kampanye uang jelang pencoblosan 9 Desember nanti. Ia menegaskan kemenangan harus diraih tanpa mencederai demokrasi.

"Saya harap Cellica-Aep tidak gunakan politik uang. Kita tidak ingin memperburuk situasi demokrasi. Kemenangan akan lebih berarti jika ditempuh lewat cara-cara yang fair," kata Agus kepada pers di Hotel Resinda, Selasa (1/12/2020).

AHY menuturkan, Cellica-Aep harus meyakinkan simpatisan dan pendukungnya untuk datang ke TPS. "Kampanyekan kepada masyarakat, jangan sampai menggadaikan Karawang demi beberapa lembar uang," kata AHY.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, politik uang disinyalir bisa mengubah dinamika elektoral jelang pilkada Karawang 9 Desember nanti. Survey Romeo Strategic Research and Consulting (RSRC) pada 17-20 November 2020 menunjukkan, responden di Karawang tergolong tidak tabu pada politik uang. "Pengaruh politik uang mencapai 54 persen," kata Khoirul kepada detikcom di Karawang, Selasa (1/12/2020).

Dalam surveynya, RSRC menyebut jika responden di Karawang tak ragu menerima duit serangan fajar. 42,3 persen responden mengaku akan menerima duit meski memilih calon sesuai keinginan sendiri. Hanya 12,8 responden yang memilih menolak uang pemberian calon. Sebanyak 12,0 persen memilih calon yang memberi uang dan 5,8 persen memilih calon yang memberi uang paling banyak. Adapun responden tak menjawab mencapai 26,3 persen.

ADVERTISEMENT

RSRC juga menyebut, 59,5 persen responden di Karawang berharap uang serangan fajar berkisar di Rp 50 hingga Rp 300 ribu. Selain berharap uang, responden juga berharap diberi beras (67,6 %), gula (57%) hingga minyak goreng (60,6%).

"Hal itu ditengarai karena situasi pandemi. Ada segmen masyarakat yang memang mengalami tekanan ekonomi. Mereka butuh uang cash hingga kebutuhan pokok," ungkap Khoirul.

Meski begitu, Khoirul tak menyarankan para calon dan tim pemenangan mereka melakukan politik uang. Sebab, termasuk perbuatan tercela. "Serangan fajar atau apapun. Itu tidak menjamin masyarakat berikan suara terhadap calon anda. Karena tidak produktif pada demokrasi dan menggadaikan Karawang selama 4 tahun ke depan," kata Koirul.

(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads