Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengkaji upaya pengetesan bagi pemilih dalam Pilkada serentak di Jabar. Pasalnya, dari 7 daerah berasio tertinggi COVID-19, tiga di antaranya merupakan daerah penyelenggara pilkada serentak.
Ketiga daerah tersebut yakni Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Bandung dan Kabuaten Karawang. Sementara empat daerah lain yang memiliki rasio penyebaran tertinggi di luar Pilkada yakni Kabupaten Purwakarta, Kabupaten dan Kota Bekasi serta Kota Cimahi.
"Daerah yang akan melaksanakan Pilkada ini ada masukan karena dikhawatirkan Pilkada bisa jadi klaster baru, di mana tiga daerah sudah masuk zona merah, maka ada masukan dari yang ikut rapat barusan dari Disparbud agar ada tes bagi mereka yang akan melakukan pencoblosan," ujar Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum usai mengikuti rapat koordinasi di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (30/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uu mengatakan usulan itu belum bisa dipenuhi semua. Pihaknya akan melakukan kajian terlebih dahulu.
"Ini harus dikaji dulu secara ilmiah," kata Uu.
Kajian itu juga termasuk masalah teknis bila nantinya usulan tersebut dilakukan. Pemprov Jabar akan mengkaji tes yang dilakukan swab atau rapid.
"Mereka yang akan berangkat ke TPS ditets atau tidak dan ini yang dites ini 40 tahun ke atas karena yang kena virus ini adalah 40 tahun ke atas uang ke bawah ini agak tangguh. Jadi akan dibahas dulu. Ini belum bisa dipastikan akan kajian ilmiah dulu," katanya.
(dir/mso)