25 rumah sakit baru akan dibangun di Jawa Barat dalam 15 tahun ke depan. Pandemi COVID-19 menjadi momentum penyiapan infrastruktur penunjang kesehatan untuk menghadapi krisis serupa.
Pembangunan puluhan rumah sakit itu akan menelan dana sebesar Rp 14 triliun, yang diperoleh dari pihak ketiga via Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Rencana pembangunan ini disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam Musrenbang Perubahan RPJMD Tahun 2018-2023 di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (30/11).
"Sudah disampaikan dalam West Java Investment Summit (WJIS), bahwa ada keberhasilan Jawa Barat (memperoleh) Rp 14 triliun dana dari pihak ketiga melalui KPBU, kita akan mengejar 23 sampai 25 rumah sakit dalam 15 tahun ke depan, bukan dari dana APBD, karena kita berhasil membawa target pembangunan tapi tidak menggunakan APBD," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kang Emil mengatakan, dalam WJIS 2020 yang digelar pertengahan November, BUMD PT Jasa Sarana menandatangani MoU bersama Aspen & Docta Pty Ltd untuk membangun infrastruktur rumah sakit dan PT Rajawali Nusindo sebagai penunjang sarana pendukung rumah sakit.
"Saya pernah dulu ya bernarasi bahwa membangun Jawa Barat tidak harus dengan APBD, saya tugaskan Jasa Sarana, Jasa Sarana bermitra dengan Australia, Australia membawa Rp 14 triliun sebagai tahap 1. Nah nanti 2021 akan dibangun dicicil di seluruh wilayah Jawa Barat, bagian dari RPJMD juga bawa COVID-19 ini harus mengedepankan kesiapan infrastruktur kesehatan juga," katanya.
"Melalui KPBU ini, pembangunan menjadi inovasi khas Jawa Barat yang tidak mau menyerah, walaupun memiliki anggaran yang pas-pasan," tutur Kang Emil menambahkan.
Selain itu, Kang Emil itu menyampaikan karena dampak COVID-19, terjadi penurunan pendapatan atau potensi kehilangan pendapatan hingga Rp 6 triliun.
"Refocusing anggaran karena dampak COVID-19 masih dilakukan tahun 2021, kita melakukan efesiensi dimana-mana termasuk pada sejumlah program prioritas. Mengikuti RPJM pusat seperti arahan presiden yang juga melakukan penyesuaian RJPM 2020-2024," katanya.
(yum/mso)