Sebuah tangkapan layar status Facebook yang menyebut Kota Sukabumi masuk zona merah tersebar di aplikasi perpesanan. Sebagian pengguna sosial mengaitkan informasi tersebut dengan status penanganan COVID-19 di Kota Sukabumi.
"KOTA SUKABUMI SUDAH ZONA MERAH TANPA PUBLIKASI HARAP WASPADA," demikian isi narasi dalam tangkapan layar kalimat berlatar belakang merah tersebut.
Melalui rekaman video Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi memberikan tanggapan terkait hal itu. Menurutnya memang terjadi penambahan angka COVID-19 di Kota Sukabumi, namun menurutnya penentuan status zona berada di pemerintah pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warga Kota Sukabumi yang saya cintai, dalam rangka untuk memperjelas beberapa informasi yang beredar saat ini melalui group WhatsApp perlu saya tegaskan saat ini kondisi penemuan kasus baru COVID-19 di Kota Sukabumi bertambah dari waktu ke waktu dari hari ke hari, termasuk hari ini kita lihat dari data yang ada terjadi penambahan," kata Fahmi, Jumat (27/11/2020).
Saat ini dijelaskan Fahmi, Forkopimda bersepakat untuk melakukan langkah untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut. Salah satunya menghentikan aktivitas keramaian untuk sementara waktu.
"Itulah sebabnya Forkopimda bersepakat bahwa kita melakukan langkah langkah cepat dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini. Di antaranya beberapa titik keramaian untuk sementara waktu kita meminta warga untuk tidak berkerumun dan juga kita harapkan warga semakin sadar dan waspada bahwa pandemi ini belum usai dan mari sama sama mendisiplinkan kan diri dengan melaksanakan 3M," ungkap Fahni.
"Jadi perlu saya sampaikan penutupan beberapa titik startegis seperti lapang merdeka, alun alun dan kawasan santa dan sekitarnya adalah sebagai ikhtiar dalam rangka kita memutus mata rantai penyebaran COVID yang terus bertambah di Kota Sukabumi," tutur Fahmi menambahkan.
Terkait zonasi saat ini ditegaskan Fahmi belum terjadi kenaikan, karena zonasi tersebut apakah merah, orange dan segala macam ditetapkan oleh pemerintah pusat.
"Pemerintah daerah akan menyampaikan perubahan perubahan zonasi kepada seluruh warga masyarakat. Kami harapkan warga tidak panik, tetap tenang, tetapi intinya mari terapkan protokol kesehatan secara baik dan benar hindari kerumunan dan juga sementara waktu tidak melakukan kegiatan kegiatan yang sifatnya mengundang banyak orang. Mari kita jaga Sukabumi kita dan mari kita mendisiplinkan diri kita dengan protokol kesehatan," tandasnya.
Dilihat detikcon dalam data terbaru Media Center COVID-19 Kota Sukabumi saat ini berada di zona orange. Dengan jumlah suspect 776 orang, selesai isolasi 503 orang, probable 10, konfirmasi 931 orang, diisolasi 52 orang, sembuh atau selesai isolasi 659 orang, Meninggal 20 orang.
Kasus COVID-19 di Kabupaten Sukabumi
Sementara itu, jumlah kasus positif COVID-19 di Kabuten Sukabumi bertambah 71 orang. Warga yang terpapar berasal dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Sukabumi.
Anggota Bidang Pengelolaan Data Publik Laporan dan Operasional Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia Handayani menjelaskan 71 orang tersebut diketahui terpapar setelah menjalani test swab.
"Update hari ini, kembali terjadi penambahan jumlah pasien positif sebanyak 71 orang. Mereka tersebar di sejumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi. Mereka berasal dari Kecamatan Cireunghas, Kadudampit, Sukalarang, Sukaraja, Kebonpedes, Jampangkulon, Gegerbitung, Cisaat, Gunungguruh, Nyalindung, Nagrak, Jampangtengah, Gunungguruh, Cikembar dan Kecamatan Simpenan," kata Eneng, Jumat (27/11/2020).
"71 pasien yang dinyatakan positif itu, telah memiliki berbagai ragam riwayat. Di antaranya, memiliki riwayat kontak erat dengan terkonfirmasi positif, Nakes. Namun, paling banyak pasien yang positif itu, tidak memiliki riwayat perjalanan," sambungnya.
Hingga hari ini untuk jumlah total terdapat 1.126 orang yang berstatus terpapar COVID-19 dari jumlah itu 1111 orang diantaranya sudah dinyatakan sembuh dan 63 orang di isolasi serta 74 orang diantaranya masih dilakukan isolasi mandiri dan 18 diantaranya meninggal dunia karena positif COVID-19.
Untuk penambahan data pasien sembuh terdapat 13 orang warga Kabupaten Sukabumi yang sebelumnya positif, tetapi kini mereka telah dinyatakan sembuh dari virus tersebut.
"13 pasien yang dinyatakan sembuh dari paparan virus corona itu, berasal dari Kecamatan Sukabumi, Sukalarang, Gunungguruh, Cisaat, Palabuhanratu, Cisolok, Simpenan dan Kecamatan Gegerbitung," ucap Eneng.