Kampus swasta di Bandung menyambut baik pengumuman Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim soal kuliah tatap muka 2021. Mereka mulai menyiapkan mekanisme perkuliahan dan siap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat.
Rektor Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung Prof Meilinda Nurbanasari mengatakan, pihaknya sementara ini akan menunggu perincian dari Dirjen Perguruan Tinggi (Dikti). Namun, mekanisme mengenai perkuliahan dan prokes sudah disiapkan sedemikian rupa.
"Insyaallah siap. Namun kami menyadari bahwa kondisi Pandemi sangat besar kemungkinan masih berlangsung sampai semester depan sehingga protokol kesehatan itu memang harus dilaksanakan seperti penyediaan mencuci tangan kemudian disinfektan di setiap lorong itu sudah disiapkan," kata Meilinda saat ditemui detikcom di Jalan P.H Mustofa, Kota Bandung, Selasa (24/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait kapasitas ruangan yang harus dibatasi, pihaknya akan menerapkan strategi kuliah kombinasi luring dan daring. Sehingga besar harapan, kuliah tatap muka dapat dilaksanakan semester genap.
"Rencana Januari 2021 itu akan mengajukan assessment. Karena sampai sekarang belum ada tindak lanjut dari Pemprov jadi kami menunggu pengumuman resmi. Intinya kami tetap menyiapkan diri Semester Genap offline di bulan Februari tetapi untuk kepastiannya menunggu lebih lanjut," ujarnya.
Lebih lanjut, dari mulai mata kuliah hingga jadwal perkuliahan akan dirubah secara total. Menurutnya, ada beberapa matakuliah tertentu yang bisa dilakukan online dan offline. "Sementara jadwal kuliah dirubah agar mahasiswa tidak datang secara bersamaan di waktu yang sama," ujarnya.
Saat ditanya perihal rapid test, pihaknya akan mewajibkan kepada seluruh warga civitas akademika Itenas. Bukti bebas COVID-19 tersebut menjadi syarat agar mahasiswa dapat kembali masuk ke dalam kampus.
"Harus ada bukti, paling tidak yang masih valid. Jadi tidak harus rapid test ulang oleh Itenas, itu diserahkan kepada mahasiswa yang penting mereka nanti mempunyai bukti sudah ada rapid di awal," jelasnya.
Fasilitas Kantin dan Student Center akan ditutup secata total. Meilinda mengatakan, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan IOM (Ikatan Orangtua Mahasiswa) soal perizinan mahasiswa kuliah kembali ke Itenas.
"Jika tidak diizinkan, mereka masih bisa kuliah online dengan modul-modul yang disiapkan oleh dosen," ujarnya.
Selain Itenas, Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung juga menegaskan siap membuka kuliah tatap muka pada Maret 2020. Hal tersebut disampaikan Rektor Unikom Prof Eddy Soeryanto Soegoto kepada detikcom.
"Siap. Awal semesyer genap, bulan Maret 2021," ujarnya dalam aplikasi perpesanan.
Unikom juga berkomitmen akan menyiapkan protokol kesehatan yang ketat dengan sistem kuliah terstruktur. "Siap melaksanakan kuliah tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan sistem kuliah terstruktur yang baik untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19," katanya.
Sama halnya dengan Itenas, Unikom juga akan membuat jadwal mengenai kuliah, praktikum, sekaligus studio bagi mahasiswa tertentu. Pemeriksaan COVID-19 berupa rapid test pun tengah disiapkan.
Lihat juga video 'Nadiem Jelaskan Dampak Negatif Belajar Jarak Jauh Terlalu Lama':