Zona merah penyebaran COVID-19 di Jawa Barat kembali bertambah menjadi tujuh daerah. Tiga di antaranya merupakan daerah yang menggelar pilkada serentak.
"Kemudian ada penambahan zona merah pasca libur panjang ini yang cukup signifikan, tadinya kita hanya ada tiga sekarang naik menjadi tujuh jadi mohon diwaspadai untuk wilayah," ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Makodam III Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Selasa (17/11/2020).
Tujuh daerah tersebut yakni Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Bandung, Kota Bekasi dan Kota Cimahi. Dari daerah tersebut, tiga daerah yang menggelar Pilkada yaitu Kabupaten Karawang, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Tasikmalaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emil, sapaan Ridwan, menyinggung soal perubahan status ke zona merah ini untuk ketiga daerah yang menggelar pilkada serentak. "Jadi ini mengindikasikan yang Pilkada Tasikmalaya, Bandung dan Karawang adalah tiga daerah yang melaksanakan Pilkada bersamaan dengan ini status zona merah. Jadi itu harus kita waspadai, tolong diingatkan kepada kepala daerah dan juga masyarakat," tutur Emil.
Namun di sisi lain, sambung Emil, pemerintah kota dan kabupaten menggunakan berbagai cara dalam menangani COVID-19. Mereka membuat rapor dengan enam indikator yakni tracing, testing, treatment, prevention, governence dan result.
"Urutan rankingnya yang paling baik adalah Kota Bekasi. Jadi walaupun zona merah sebenarnya kinerja pemerintahnya luar biasa. Kemudian Kabupaten Ciamis, kemudian berikutnya Kota Sukabumi, Kota Cimahi dan terakhir Kabupaten Sumedang," ujar Emil.
Secara umum, Emil menyampaikan, terjadi kenaikan usai libur panjang beberapa waktu lalu. Meski tak menyebut angka pasti kenaikan, Emil mengklaim jumlah kenaikan tak seperti saat libur panjang pada Agustus.
"Dari sisi epidemiologi, kasus itu ada kenaikan ini mengindikasikan bahwa libur panjang memang memberikan dampak ya. Tapi sedikit berita baiknya kenaikan kasus di libur panjang ini tidak setinggi waktu libur panjang Agustus. Artinya telah terjadi penurunan, ada kenaikan, tapi kalau dibandingkan dengan libur panjang yang sebelumnya ini sudah turun," tuturnya.
"Nah mudah-mudahan ini karena 3M diterapkan, pembatasan di destinasi pariwisata juga ditegakkan," kata Emil menambahkan.
Sementara dari sisi kesembuhan, Emil menyebut, terjadi kenaikan angkat kesembuhan di Jabar. Dari 73 persen, kini menjadi 76,09 persen.
"Jadi orang sembuh makin banyak dan pengetesan sudah 592 ribu tes covid, swab, dan kematian makin turun dari 1,09 persen sekarang 1,08 persen. Kemudian positivity rate ada di 14 persen," ucap Emil.