Di masa pandemi, Pusat Prestasi Nasional Kemendikbud melangsungkan perlombaan secara daring termasuk Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (KOSN). Menariknya, meskipun digelar secara daring, gelaran kompetisi olahraga ini mencatat rekor terbaru dengan jumlah peserta terbanyak, yang artinya minat siswa dalam berkompetisi tidak hilang.
Pihak penyelenggara mencatat lebih dari 8.000 siswa yang mendaftar dalam seleksi tingkat provinsi, secara rinci 2.628 siswa SD dan SMP serta 5.541 siswa SMA dan SMK. "Dan jumlah ini merupakan jumlah terbesar sepanjang sejarah pelaksanaan seleksi KOSN tingkat provinsi," kata Kepala Pusat Prestasi Nasional, Asep Sukmayadi saat membuka acara KOSN Nasional secara daring, Selasa (17/11/2020).
Lebih lanjut, dari 8.000 siswa pendaftar hanya sekitar 766 siswa saja yang terpilih melanjutkan perlombaan ke tingkat nasional. Jumlah tersebut diperinci dengan 136 siswa SD, 136 siswa Sekolah Menengah Pertama, 261 siswa Sekolah Menengah Atas, dan 233 siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Asep mengatakan, untuk tingkat SMK, kompetisi ini melibatkan 33 provinsi yang ada di Indonesia termasuk sekolah dari luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada tahun ini terdapat beberapa sekolah yang berasal dari Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) yang juga mengikuti KOSN jenjang pendidikan menengah, yaitu berasal dari SILN di Arab Saudi, Belanda, Malaysia, dan Thailand," ujarnya.
Kemudian, cabang olahraga yang dilombakan memang lebih sedikit hanya dua cabang perlombaan, mengingat dalam kondisi pandemi yang menghambat cabang olahraga renang, bulu tangkis dan cabang atletik lainnya. Dua cabang yang dilombakan tersebut yaitu karate dan pencak silat. Meskipun begitu, standar penilaian tidak mengalami perubahan dari lomba sebelum-sebelumnya.
Koordinator Bidang Pendidikan Menengah, Pusat Prestasi Nasional Kemendikbud, Sugeng Riyadi menambahkan, sistem penilaian kepada para peserta yaitu dengan cara para juri menonton video yang sudah dibuat oleh para peserta untuk kemudian dilihat dari beberapa penilaian yang ditentukan dewan juri.
"Di masa pandemi ini kita kembangkan dengan konsep virtual, dua cabang ini nantinya, sudah proses seleksi tingkat provinsi kemudian menjadi perwakilan terbaik masing-masing provinsi. Kalau teknis penjurian di tingkat cabang lomba yah, mungkin keindahan dan segala macam karena dilihat dari videonya," ujarnya.
Dia mengatakan, selama proses seleksi perlombaan tentunya memiliki kendala dan hambatan, terlebih bagi para siswa saat proses digitalisasi. "Kendala nya anak-anak dalam proses perekaman dan cara mengupload tentunya kita buat tutorial. Yang pasti standar penilaiannya sama, cuman di satu sisi kalau dengan langsung lebih jelas sementara dari video dia ada kelambatan dan terpotong tapi secara teknis semua sudah mampu dipertanggungjawabkan," tutunya.
Sekedar diketahui, KOSN Nasional 2020 ini akan dilaksanakan dari 16-21 November 2020 untuk jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK) dan 2-7 Desember 2020 untuk jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP). Selain melaksanakan perlombaan, rangkaian kegiatan lain yang diikuti oleh para perserta yaitu webinar dengan narasumber Aidinal Al-Rashid sebagai Presiden Federasi Silat Eropa dan Ukraina.
"Kita harapkan pemenang dari generasi sebelumnya dan sebelumnya sama-sama memenuhi kebutuhan cabang olahraga, karate dan pencak silat yang sudah ada cabang internasionalnya. Itu bagian dari kita untuk meningkatkan mutu daripada karate dan pencak silat," pungkasnya
(mud/mud)