Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat ikut menyoroti kerumunan saat kedatangan Habib Rizieq Syihab di Kabupaten Bogor. MUI menilai kerumunan seharusnya dihindari.
"Terkait siapapun sekarang harus memperhatikan protokol kesehatan. Karena gini kalau melabrak protokol kesehatan sama saja menantang kemafsadatan," ucap Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar kepada detikcom, Selasa (17/11/2020).
Menurut Rafani, pandemi COVID-19 sendiri sudah dikaji secara ilmiah dan epidemiologi. Sehingga, protokol kesehatan perlu diterapkan untuk terhindar dari penyebaran COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena sudah dikaji secara ilmiah dan epidemiologi dalam kerumunan itulah dimungkinkan gampangnya tersebar virus. Pandangan agama kalau sudah seperti itu kata para ahli, kita harus ikuti, manut. Kemudian kalau kita melabrak, melanggar ya kalau dalam agama itu yang dicari kemaslahatan dan menghindari kemafsadatan bukan menimbulkan kemafsadatan. Justru harus hindari kemafsadatan itu karena kemafsadatan itu bukan hanya untuk pribadi tapi orang banyak," kata dia.
Sebelumnya, Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab mengunjungi Pondok Pesantren Alam Agrokultural Markaz Syariah, Megamendung, Kabupaten Bogor. Para santri antusias menyambut kedatangan Rizieq.
detikcom memantau langsung kondisi di Pondok Pesantren Alam Agrokultural Markaz Syariah, Jumat (13/11/2020) siang. Ketika disambangi ke lokasi, sedang ada ceramah di sebuah masjid.
Para santri memenuhi semua sisi masjid. Santri-santri yang datang duduk di lantai sambil mendengarkan ceramah. Sebagian santri lainnya berdiri di pintu masjid.
Mereka yang berdiri di pintu mengabadikan momen penceramah memakai handphone-nya. Benar saja, ada Rizieq di dalam masjid dimaksud.
Rizieq duduk di barisan paling depan, di sebelah penceramah. Imam besar FPI itu tampak serius mendengarkan ceramah.
Lingkungan sekitar pesantren juga dipadati santri. Banyak santri yang duduk di bawah pohon yang berada di halaman masjid. Ada juga yang berkumpul dengan berdiri di sekitar jalan.
Santri dan warga yang datang berkerumun. Banyak santri juga tidak memakai masker. Tapi ada juga santri dan jemaah yang menggunakan masker.
Santri lainnya memakai masker tapi tidak digunakan dengan baik, yakni hanya digantung di leher saja.
Laskar juga sudah berada di sekitar pondok pesantren. Mereka melakukan pengamanan. Namun ada juga laskar yang sedang duduk beristirahat.
(dir/mso)