Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Banten belum memutuskan kapan sekolah tatap muka akan digelar kembali untuk SMA/SMK. Kebijakan tatap muka masih menunggu rekomendasi dari Satgas COVID-19 dan mempertimbangkan penyebaran virus.
"Saya sampai posisi hari ini konsisten membuka sekolah tatap muka setelah ada rekomendasi satgas COVID. Karena yang punya kewenangan di daerah tetap satgas. Sepanjang satgas belum memberikan rekomendasi, saya tidak berani berspekulasi mengizinkan," kata Kepala Dindikbud Tabrani kepada detikcom melalui sambungan seluler, Serang, Senin (16/11/2020).
Jika ada arahan misalkan dari gubernur agar sekolah dibuka karena zona hijau, maka Disdik katanya juga sudah berkomunikasi dengan kepala sekolah baik swasta dan negeri agar mempersiapkan protokol kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain harus menyediakan wastafel di sekolah, jika perlu katanya sekolah membuat hand sanitizer dengan memanfaatkan guru bidang studi tertentu.
"Jadi kalau dibuka tetap protokol kesehatan diberlakukan, jangan bablas," tambahnya.
Selain itu, pembelajaran tatap muka dilakukan bertahap. Untuk kelas yang muridnya 36 siswa, maka dibuat kebijakan setengahnya masuk dan sisanya belajar jarak jauh. Durasi waktu belajar pun diatur agar sekolah tidak jadi klaster baru bagi penyebaran virus. Baru setelah itu menurutnya bertahap siswa akan kembali belajar.
"Sampai dengan suasana benar-benar clear dari penyebaran COVID, mungkin seminggu, dua minggu atau sebulan (bertahap), kita lihat situasi," pungkasnya.
(bri/mud)