Sebelumnya, sekitar 104 santri dinyatakan positif COVID-19. Dinas Kesehatan pun langsung melakukan tracing kepada beberapa santri, guru, dan pengurus ponpes yang diduga terpapar COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Grace Mediana mengatakan sekitar 178 santri telah diperiksa pasca 104 santri dinyatakan positif. Dari 178 santri, hasil swab menunjukkan 70 santri terpapar virus COVID-19.
"Kami melakukan tracing kembali dari tracing tersebut kami temukan 178 santri, dan dari 178 santri itu kami lakukan swab dan kami temukan 70 yang positif," ujar Grace saat ditemui di kantornya, Senin (16/11/2020).
Selain itu, Grace pun menyebutkan, di pesantren kedua petugas pun menemukan sejumlah santri yang mengalami gejala pada indra penciumannya. Akhirnya, petugas pun melakukan test kepada 350 santri, guru dan petugas ponpes.
Hasilnya, kata Grace ada 35 orang dinyatakan positif COVID-19. Dari jumlah tersebut 29 merupakan santri ponpes.
"Kami juga melakukan (test di) pondok pesantren yang kedua, dengan keluhan yang sama. Kami lakukan screening dan menemukan 350 dan langsung kami lakukan swab. Dari 350 kami temukan 35 yang positif," ujar Grace.
Bila ditotalkan, dari kasus pertama 104 santri, kemudian ditambah 70 santri dan terakhir 35 santri dan pengurus ponpes, maka total menjadi 209 orang.
"Itu pun sudah kami tindak lanjuti. Kami harapkan agar adik-adik cepat sembuh kembali dengan mengikuti isolasi mandiri yang saat ini tengah dijalani," kata Grace.
Sampai saat ini, ada 12 ponpes yang sudah dilakukan test massal. Dari 12 ada dua ponpes yang santrinya terpapar COVID-19. Sampai saat ini, Grace masih enggan menerangkan ponpes mana yang terpapar virus tersebut.
"Kami akan terus melakukan dan bekerja sama dengan Kemenag yang ada dalam satu gugus tugas untuk sama sama melakukan screening dan testing di ponpes," ujarnya.
Simak video 'IDI Ajak Masyarakat Kerjasama Lawan Pandemi Corona':
(mso/mso)