Pasca ditemukan klaster pondok pesantren (ponpes), Satgas COVID-19 Kabupaten Bandung melakukan tracing dan tracking. Sebanyak 178 santri, guru, pengurus ponpes yang ditest swab.
Kepala Dinas Kesehatan Grace Mediana mengatakan pihaknya telah melakukan tracking kepada sejumlah santri, guru dan pengurus ponpes di dua pesantren yang diketahui menjadi klaster COVID-19.
"Alhamdulilah sudah kami lakukan, setelah menemukan yang positif kami langsung lakukan tracking. Tentunya dalam penanganan COVID-19 kami ada 3 T, Testing, Tracking dan Treatment," ujar Grace, Jumat (13/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Grace menyatakan, ada 178 santri, guru dan pengurus ponpes yang ditest swab. Ia berharap agar tidak terjadi penularan kepada yang lain.
Sebelumnya, sekitar 104 santri dilaporkan positif COVID-19. Temuan tersebut bermula ketika ada sejumlah santri yang mengalami gejala pada Indra penciumannya.
"Ada 178 santri, guru, pengurus pondok yang kita tracking kemudian ditest swab," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Grace Mediana, Jumat (13/11/2020).
Grace menjelaskan, adanya test swab di dalam ponpes bukan berarti menghambat kegiatan ponpes. Adanya test swab di dalam pesantren merupakan langkah penanganan agar tidak terjadi penularan di luar ponpes.
"Bukan kami menghambat kegiatan, tetapi bila sejauh menerapkan protokol kesehatan semua dapat mengurangi keterpaparan virus," paparnya.
(mso/mso)