Rencana pemekaran wilayah Kecamatan Lembang yang merupakan bagian dari Kabupaten Bandung Barat menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) ditentang oleh Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna.
Aa Umbara menolak rencana pemekaran Lembang dan bersikukuh akan mempertahankan Lembang tetap jadi bagian dari wilayah Kabupaten Bandung Barat.
"Enggak setuju dengan wacana pembentukan Kota Lembang, meskipun sudah diusulkan ke pusat oleh Pemprov Jabar. Jangan buru-buru, harus dipikirkan matang-matang," ungkap Umbara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lembang merupakan ikon wisata di Bandung Barat. Lembang juga menjadi wilayah potensial mengingat sebagian besar PAD yang masuk ke Pemda KBB berasal dari Lembang.
"Masih banyak yang harus dilakukan demi memajukan Bandung Barat, jadi wacana pemekaran Kota Lembang saya anggap tidak tepat," katanya.
Penolakan rencana pemekaran wilayah Lembang menjadi kota mandiri juga lantang disuarakan sejumlah tokoh pemekaran KBB yang tergabung dalam Komite Pembentukan Kabupaten Bandung Barat (KPKBB)
Wakil Ketua KPKBB Ade Ratmaja pesimistis Lembang bisa memisahkan diri dari KBB mengingat KBB sendiri saat ini usianya baru 13 tahun, sejak terbentuk tahun 2007 silam. Dia menilai keinginan pembentukan Calon DOB Kota Lembang wajar tapi tidak akan mudah jika melihat berbagai daya dukung dan pertimbangan geografis saat ini.
"Wacana sah-sah saja, tapi tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Daripada pemekaran lebih baik bagaimana memikirkan percepatan dan pemerataan pembangunan di KBB," ucap Ade.
Dari pengalamannya yang terlibat langsung dalam pemekaran KBB dari Kabupaten Bandung, Ade menilai pemekaran memerlukan proses panjang seperti dukungan DPRD kabupaten, provinsi, hingga pusat. Lalu proses administratif dan pemerintahan.
Selain itu perlu kajian dari tokoh masyarakat dan kalangan akademisi. Ia mencontohkan saat proses DOB KBB melibatkan perguruan tinggi seperti ITB, UPI, UNPAD, Unjani, STPDN, dan Unpas untuk melakukan kajian.
"Prosesnya akan sangat panjang, tidak setahun atau dia tahun. Jadi pikirkan matang-matang secara rasional jangan hanya karena emosional dan latah ingin Lembang berdiri sendiri seperti kota wisata mandiri lain. Pemekaran wilayah itu rumit," tegas Ade.
(ern/ern)