Dampak Corona atau COVID-19 di Banten mengakibatkan penambahan jumlah pengangguran pada Agustus 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa ada penambahan 171 ribu warga menganggur terkena dampak pandemi, sehingga total pengangguran di daerah ini sebanyak 661 ribu orang.
"Pengangguran di Banten 661 ribu orang, dibandingkan Agustus 2018 terjadi kenaikan 171 ribu. Pada umumnya terjadi penurunan angkatan kerja, sebagian besar karena di-PHK juga lowongan kerja terbatas," kata Kepala BPS Banten Adhi Wiriana dalam keterangan yang disampaikan secara online, Kamis (5/11/2020).
Survei yang dilakukan BPS pada Agustus ini katanya menggambarkan bagaimana COVID-19 berpengaruh pada struktur ketenagakerjaan di Banten. Dampaknya bukan hanya pada tingkat pengangguran terbuka (TPT), tapi seseorang yang bekerja juga mengalami pengurangan jam kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menggambarkan ada penambahan 171 ribu pengangguran akibat pandemi, dampak COVID-19 juga mempengaruhi 5,5 juta orang orang yang bekerja, termasuk 29 ribu yang bukan angkatan kerja seperti ibu rumah tangga.
Sebab itu, total 5,5 juta yang bekerja, muncul angka mereka yang bekerja secara penuh atau 35 jam selama seminggu berjumlah 4,03 juta, pekerja paruh waktu 993 ribu dan setengah menganggur atau kerja kurang dari 35 jam dan masih mencari kerja tambahan berjumlah 529 ribu orang.
Pandemi juga mengubah struktur lapangan pekerjaan utama yang berpengaruh pada tingkat pengangguran. Sektor yang mengalami minus dan berpengaruh jumlah pengangguran adalah industri, jasa, konstruksi, jasa pendidikan, keuangan-asuransi, pengadaan air-listrik, gas dan pertambangan.
Adhi melanjutkan, total 661 ribu yang menganggur di Banten menunjukkan persentase pengangguran sampai 10,64 persen. Sedangkan di Agustus 2019, sebelumnya pengangguran ada di angka 489,8 ribu orang atau 8,11 persen.
Sedangkan berdasarkan pendidikan, pengangguran paling banyak masih disumbang oleh tamatan SMK 18 persen, SMA 13 persen, SMP 11 persen, disusul lulusan diploma dan universitas. Sedangkan daerah paling banyak menyumbang pengangguran adalah Kabupaten Tangerang, Kota Cilegon, dan Kabupaten Serang.
"Banten saat ini menjadi urutan kedua se-Indonesia dan paling besar DKI Jakarta," ujar Adhi.