Soal Danau yang Punah, Walkot Oded: Bandung Butuh Banyak Kolam Retensi

Soal Danau yang Punah, Walkot Oded: Bandung Butuh Banyak Kolam Retensi

Wisma Putra - detikNews
Rabu, 04 Nov 2020 17:04 WIB
Jejak Danau yang Punah di Bandung
Peta jejak danau atau situ yang punah di Bandung. (Foto: Yudha Maulana/detikcom)
Bandung -

Ekpansi manusia dan pengurukan tanah yang masif untuk dijadikan permukiman, mengakibatkan ratusan situ atau danau dan ranca di Bandung Selatan perlahan menghilang tanpa jejak alias punah.

Untuk di Kota Bandung sendiri, Situ Gumuruh yang berada di Kecamatan Batununggal, memiliki legok yang lebih rendah. Kini Situ Gumuruh telah diuruk menjadi pemukiman. Dalam peta topografi Bandoeng-Zuid, Situ Gumuruh memiliki luas kurang lebih 6,57 hektare.

Tak hanya di Batununggal, Situ Gunting (Goenting) di Pasirkoja pun kini hanya tinggal namanya saja dan menjadi kawasan perumahan. Dulunya sempat ada danau alami seluas 1,54 hektare. Kemudian juga Situ Tarate di Cibaduyut yang kini lebih dikenal sebagai kawasan industri dan penjualan sepatu dan perlengkapannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekadar diketahui, situ dan ranca tersebut dapat berfungsi sebagai wilayah resapan air dan penampungan air hujan. Hilangnya situ dan ranca itu, mengakibatkan terjadi banjir dimana-mana.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan untuk mengatasi banjir di Kota Bandung dibutuhkan pembangunan kolam retensi sebanyak-banyaknya. "Filosofinya, saya masih ingat waktu menjadi wakil wali kota dengan pakar dalam mengatasi banjir, dibutuhkan kolam retensi sebanyak-banyaknya," kata Oded di Pendopo Kota Bandung, Rabu (4/11/2020).

ADVERTISEMENT

Soal di kawasan Gedebage Bandung dibutuhkan kolam retensi sebanyak-banyaknya, menurut dia, karena Gedebage merupakan cekungan Bandung. "Gedebage cekungan Bandung, kalau wajan cekungannya itu di situ," ujarnya.

Saat ini, sudah ada kolam retensi atau embung yang ada di kawasan Masjid Apung Al-Jabbar Bandung. "Hadirnya kolam retensi di Masjid Apung itu, untuk mengatasi banjir, tapi tidak cukup satu. Saya juga minta kepada Summarecon, Summarecon juga sudah buat, diharapkan bisa menampung air," ucap Oded.

Oded akan terus membuat kolam retensi untuk mengatasi banjir. "Begini prinsip dasarnya berdasarkan masukan dari para pakar, Kota Bandung paling efektif memperbanyak kolam retensi. Kita tetap berupaya, ketika ada lahan yang memungkinkan kita buat, termasuk kolam-kolam retensi kecil yang ada di pinggir kali, contoh di Citepus, Bima dan Arjuna, alhamdulillah Pagarsih tidak terlalu besar seperti dulu (banjir)," tuturnya.

Saat ini kolam retensi di Kota Bandung ada di kawasan Bima, Arjuna, Sirnaraga, Rancabolang dan Gedebage. "Saya instruksikan ke PU agar menginventarisir potensi-potensi yang bisa dipakai kolam retensi," ucap Oded menegaskan.

Halaman 2 dari 2
(wip/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads